Muara Enim, Kabarserasan.com — Bupati Muaraenim Ir H Muzakir Sai Sohar, melaksanakan sholat Idul Fitri 1 syawal 1438 H bersama seribuan masyarakat Kabupaten Muara Enim.
Sholat Ied yang berlangsung di halaman Pemkab Muara Enim, Minggu (25/06/2017) juga di ikuti Kapolres Muara Enim AKBP Leo Gunawan, Dandim 0404 Muara Enim Letkol Inf Teadi Aulia MU, Sekda Muara Enim Ir Hasanudin MSi, kepala organisasi perangkat daerah, para camat tokoh masyarakat, tokoh agama dan ribuan masyarakat kota Muara Enim.
Pada Sholat Ied kali ini yang bertindak sebagai Imam dan Khotib adalah Drs Drs H Paidol Barokat M.Pd.I dari Kota Palembang.
Bupati Muara Enim Ir H Muzakir Sai Sohar dalam sambutannya sebelum pelaksanaan sholat Ied mengatakan, segenap kaum muslimin dan muslimah dalam suasana kegembiraan menyambut kehadiran hari raya idul fitri.
” Di hari yang mulia ini izinkan saya mengucapkan selamat hari raya idul fitri 1 syawal 1438 hijriah. Minal Aidin Wal fa Izin, mohon maaf lahir dan batin,” ucap Muzakir.
Muzakir menuturkan, bulan ramadhan yang baru saja dilewati, merupakan perjuangan yang berat. Karena harus berjuang menahan hawa nafsu dari segala yang membatalkan puasa.
” Masih jelas dalam ingatan indah dan nikmatnya saat berbuka bersama keluarga, dengan anak yatim piatu, sholat tarawih dan witir berjamaah, baik di masjid mapun di mushola. Semua itu kita lakukan untuk mencapai derajat manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Allah Swt,” ujarnya.
Muzakir mengutip surat Al Hujurat pada ayat 13 yang berbunyi, ……… Inna akramakum ‘indallahi atqakum innallaha ‘alimunkhabir.
” Artinya, sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu ialah orang yang paling taqwa. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Penyayang”.
Menurut Muzakir, kehadiran bulan suci Ramadhan telah melahirkan insan-insan yang beriman dan bertaqwa. Karena itu, ketika hari raya Idul Fitri seperti ini maka jadilah insan-insan ini sebagai pribadi yang fitrah, suci dan paripurna serta handak berkualitas dan berprestasi.
” Insan-insan didikan ramadhan ini selalu dinanti, karena jiwa dan raganya selalu dihiasi oleh kebajikan dan mengajal pada perbuatan baik dan mencegah kerusakan (amar ma’ruf nahi munkar),” terangnya.
Selain itu, insan didikan ramadhan peduli terhadap orang disekitarnya. ” Pribadi yang demikian harus dapat kita pertahankan untuk menjalani hari-hari di sebelas bulan kedepan,” tegasnya. (Advertorial)
