Lapas Muara Enim Krisis Air, MCK Dipasok PDAM

Para warga binaan Lapas Muara Enim angkut air

Muaraenim, Kabarserasan.com—Saat Lapas (lembaga pemasyarakatan) atau rumah tahanan daerah lain petugasnya dipusingkan dengan urusan narkoba dan warga binaan (Napi dan Tahanan) kabur, Lapas Muara Enim malah dipusinghkan krisis air untuk kebutuhan warga binaan mereka.

Sudah sepekan terakhir, krisis air di Lapas Kelas II Kabupaten Muara Enim ini tidak hanya dikeluhkan para Napi dan tahanan, tapi juga para petugas Lapas. Untuk memenuhi kebutuhan dasar, yakni MCK (mandi, cuci dan kakus), para napi hanya mendapatkan jatah sedikit air, dari pasokan PDAM setempat.

Kepala Lapas Muara Enim, Rudik Ermenanto, mengakui situasi yang sedang mereka hadapi itu. Untuk sementara, katanya, kekurangan air dibantu PDAM Kota Muara Enim.

“Air ini memang kita dapat bantuan dari Pak Bupati dan PDAM, tapi tidak memenuhi seluruh kebutuhan. Karena itu kami akan minta bantuan lagi, karena sumber air di Lapas ini sangat kurang. Mungkin karena kontur tanah sudah habis airnya,” kata Rudik, dalam keterangannya kepada reporter Indosiar. Jumat (26/05/2017)

Seorang warga binaan bernama Hermani menjelaskan, setiap warga binaan di Lapas ini, dalam sehari minimal butuh sekitar 20 liter. Sementara pasokan air bantuan PDAM, hanya menjatah sekitar 5-10 liter setiap orang.

“Harapan kami kalau bisa dibantu cari solusinya supaya dapat lancar airnya. Karena terasa sekali kalau air kurang. Saya dengar sumur bor tidak lagi mengeluarkan air, sedangkan air kami butuhkan setiap harinya,” kata Hermani.

Di luar urusan air ini, para warga binaan juga mengeluhkan masalah klasik di Lapas, yakni kelebihan kapasitas. Lapas Muara Enim ini berkapasitas 450 orang, namun kini penghuninya lebih dari dua kali lipat, yakni 969 orang. Terdiri dari 307 tahanan, 625 Naoi laki-laki dan 37 Napi wanita. (Jun)

Advertisement

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here