Zola Ajak Wartawan Perangi Berita Hoax

Gubernur Jambi Zumi Zola Zulkifli. foto: Kabarserasan.com/Azhari

Jambi, Kabarserasan.com — Maraknya berita hoax (berita bohong) saat ini membuat Gubernur Jambi Zumi Zola Zulkifli angkat bicara, pasalnya berita hoax akhir-akhir ini yang justru sangat merugikan bangsa Indonesia.

Zola juga menyampaikan kekawatiran yang disampaikan Presiden Jokowi, bahwa saat ini demokrasi di Indonesia sudah kebablasan, berkenaan dengan banyak pihak merasa berhak untuk membuat berita yang belum tentu dapat dipertanggungjawabkan, atau berita-berita hoax yang mengatasnamakan hak asasi manusia untuk berpendapat.

“Berita-berita hoax yang penuh dengan fitnah, lebih banyak memprovokasi dan menebarkan kebencian didalamnya yang mengatasnamakan rakyat. Hal ini dapat membahayakan, karena berita hoax ini akan membodohi masyarakat. Suatu negeri tidak akan maju, apabila masyarakatnya sudah terjebak dalam kebencian dan kebodohan,” kata Zola kemarin.

Untuk itu, mantan Bupati Tanjungjabung Timur ini, mengajak pers untuk memerangi berita-berita hoax dengan menjunjung tinggi kode etik jurnalistik.

“Saya mengajak semua teman-teman wartawan untuk memerangi berita hoax. Kita harus melindungi masyarakat dari kebodohan dan kebencian. Dan ini menjadi pekerjaan rumah bagi kita semua untuk melawan berita hoax,” saran Zola.

Menurutnya, dewasa ini pers semakin memegang peranan penting, baik sebagai rekan kerja pemerintah dalam proses pembangunan dan juga dalam kehidupan berdemokrasi masyarakat.

Bahkan, kata Zola, pers juga berperan dalam melayani kebutuhan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan informasi.

“Apalagi di era sekarang ini dengan teknologi yang semakin canggih dan ini merupakan tantangan. Dalam kondisi seperti sekarang, wartawan semakin dituntut kualitas dan profesionalismenya,” ungkap Zola.

Disamping itu, Pemerintah Provinsi Jambi sudah memberikan akses kemudahan bagi wartawan, untuk dapat mengonfirmasi berita secara langsung.

“Kedepannya, untuk dapat meningkatkan hubungan antara Pemerintah Provinsi Jambi dengan wartawan, Pemerintah Provinsi Jambi melalui Bagian Humas Setda Provinsi Jambi, saat ini sedang melakukan upgrading media center dengan harapan bisa menjadi penghubung antara pemerintah daerah, jurnalis, dan masyarakat dalam penyebarluasan informasi pembangunan di Provinsi Jambi,” tutur Zola.

Hasudungan Sirait, salah satu anggota Dewan Pers saat berada di Jambi menegaskan, kabar bohong tersebut bisa merusak pemberitahuan dan bisa mempengaruhi citra wartawan ataupun media.

Untuk menangkal berita hoax tersebut, wartawan haruslah tetap memiliki nilai berita. “Buatlah sebuah berita yang laik tampil serta memiliki nilai berita. Mulai adanya dampak peristiwa, sisi kemanusiaan sesuai rumus 5W+1H,” katanya.

Selain itu, berita-berita faktual, akurat dan sesuai kode etik, menurutnya, harus tetap terjaga dan tersaji dalam pembuatan berita.

“Jangan lupa berita haruslah dibuat seimbang (cover both sides dan cover all sides), guna mengetahui nilai atau mutu dari berita yang dibuat wartawan,” ungkap Sirait.

Begitu juga dalam membuat sebuah berita, tambahnya, haruslah memiliki nara sumber yang kompeten tidak mengada-ngada.

“Sumbernya harus jelas. Misalnya, ada pelaku, korban, aparat, saksi hingga pengamat,” imbuhnya.

Jika sudah mengetahui apa itu berita hoax, Sirait meminta para jurnalis menjauhi berita-berita yang mengandung hoax.

“Media harus berani melawan berita hoax karena bisa merugikan masyarakat banyak,” ujarnya.

Penulis: Azhari
Editor: Amr

Advertisement

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here