Saatnya Media Online Menjadi “Panglima” Media Massa di Indonesia

Ketua Umum IWO Jodhi Yudono bersama Ketua Dewan Pers Yosep Stanley Adi Prasetyo

Jakarta, Kabarserasan.com — Seiring perkembangan zaman, peran media online saat ini sangat diperhitungkan. Tidak salah jika media online bisa disebut menjadi “panglima” media massa.

Hal disampaikan Ketua Umum IWO ( Ikatan Wartawan Online) Jodhi Yudono usai audiensi pengurus IWO dan Ketua Dewan Pers di lantai 7 Gedung Dewan Pers Jalan Kebon Sirih Jakarta Pusat, Rabu (26/4/2017).

Menurutnya, media online akan menjadi “panglima” setelah media-media lainnya seperti media cetak, radio, dan bahkan televisi mengalami masa surut. Untuk itu, wartawan dan pemilik media online harus melengkapi dirinya untuk menyambut laju teknologi yang demikian cepat dengan sikap yang profesional.

“Saya yakin, jika kawan-kawan media online sudah menunjukkan profesionalitasnya, maka hilanglah berita-berita dusta. Kepercayaan masyarakat akan muncul, dan ini akan menarik dunia iklan masuk lebih banyak ke media online,” harap Jodhi.

Ketua Dewan Pers Yosep Stanley Adi Prasetyo menyambut baik keberadaan organisasi profesi Ikatawan Wartawan Online (IWO) yang sudah berdiri sejak 8 Agustus 2012.

“IWO harus menjadi garda terdepan dunia media massa di Indonesia seiring perkembangan zaman. Kemajuan teknologi, akan berkembang secara terus menerus sesuai tuntutan peradaban,” ujarnya.

Syarat-syarat agar menjadi konstituen Dewan Pers tidak terlalu berat. Kata Dia, anggota minimal 500 orang, memiliki 15 cabang di daerah, ada sekretariat, ada badan hukum dan berita acara pemilihan kepengurusan.

“Saya minta IWO segera melengkapi dan memberitahukan hal itu kepada Dewan Pers. Setelah itu Dewan Pers akan melakukan verifikasi,” imbuhnya.

Stanley berjanji, selama kepemimpinannya hingga 2019 nanti akan berjuang agar IWO menjadi konstituen Dewan Pers, seperti Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), Aliansi Jurnalis Independen (AJI) dan Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI).

“Pada prinsipnya Dewan Pers kan hanya memfasilitasi teman-teman organisasi profesi saja,” tuturnya.

IWO, lanjut Stanley, harus segera berbenah untuk membuat standarisasi media online. Kurikulum dan tim penguji media online harus dipersiapkan.

“Agar menjadi kuat dan besar, kelak IWO harus membuat kurikulum dan tim penguji untuk wartawan media online. Jika belum ada tim penguji, IWO bisa berkoordinasi dengan Dewan Pers,” harapnya.

Penulis: Azhari
Editor: Amr

Advertisement

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here