Lecehkan Wartawan, Huzairin: Saya Menyesal dan Mohon Maaf

Huzairin (paling kiri) mencabut kata-katanya yang melecehkan profesi wartawan

Muara Enim , Kabarserasan.com – Drs Huzairin tenaga pendidik guru SMKN 2 Muara Enim menarik kembali ucapannya yang menghina profesi wartawan dan LSM di Kabupaten Muara Enim.

Dihadapan sekitar 68 Kepala SDN dan 29 wartawan yang bertugas di Muara Enim Huzairin menyatatakan permohonan maafnya.

” Atas nama pribadi saya menyesal dan mohon maaf atas perkataan saya yang telah menyinggung profesi wartawan maupun LSM. Di depan bapak/ibu dan wartawan serta LSM yang hadirin saya menarik kata-kata yang sempat saya ungkapkan pada kegiatan Bimtek Kepsek SDN pada 27 April 2017,” kata Huzairin di gedung sekolah SMKN 2 Muara Enim, Kamis (27/04/2017).

Pada kegiatan tersebut, Huzairin mengatakan kata-kata yang sangat tidak pantas. “Jangan terlalu dekat dengan wartawan dan LSM mereka adalah semut gatal. Jika terlalu dekat kita bisa dijadikan mesin ATM, jika kita musuhi bisa menyusahkan kita,” kata Huzairin ketika itu.

Ucapan tersebut ternyata didengar oleh salah satu anggota PWI Muara Enim Khairlani. Yang kemudian langsung menyampaikan hal itu kepada Pengurus PWI Muara Enim.

Ketua PWI Muara Enim Andi Chandra bersama pengurus PWI lainnya melakukan klarifikasi kepada yang bersangkutan.

Dengan dimediasi Kepada Sekolah SMKN II Burhanudin, Ketua PWI dan Huzairin dipertemukan. Dalam pertemuan itu Huzairin sudah meminta maaf, namun karena perkataannya disampaikan di Forum yang didengar 84 Kepala Sekolah Dasar Negeri, PWI dan Pimpinan LSM meminta agar Huzairin menyatakan permintaan maaf tersebut didepan para kepsek tersebut.

Hal itu dsanggupi oleh Huzairin. Pada hari ini Kamis, (27/04/2017), dengan Izin dari Dikbud Muara Enim sekitar 68 Kepsek hadir dan mendengar langsung Huzairin mencabut perkataannya.

Ketua PWI Muara Enim Andi Chandra, pada prinsipnya menerima permintaan maaf tersebut.

” Terimakasih atas niat baik dari saudara Huzairin. Dengan penyesalan dan permohonan maaf yang disampaikan secara terbuka ini, saya kira masalahnya sudah clear,” ujarnya.

Dia berharap, kejadian seperti ini tidak terulang dimasa yang akan datang. ” Sebagai wartawan, kami melakukan fungsi kontrol kepada pemerintah dalam melaksanakan pembangunan. Kalaupun ada yang ” nakal” itu hanya oknum,” kata Andi.

Penulis: Khairul Amri
Editor: Amr

Advertisement

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here