Kerugian Akibat Banjir di Muarojambi Belum Bisa Ditaksir

Banjir di kawasan Kumpeh Ilir Kabupaten Muarojambi masih belum surut. Foto: Kabarserasan.com/Azhari

Muarojambi, Kabarserasan.com — Dampak banjir di Kabupaten Muarojambi, Jambi hingga saat ini masih kumulatif. Pasalnya, hingga kini, kondisi banjir masih terjadi, terutama di bagian ilir Kabupaten Muarojambi, yakni di kawasan Kumpeh Ilir.

Hal ini disampaikan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Muarojambi M Sakit di kawasan banjir, Kumpeh Ilir, Minggu (26/3/2017).

Menurutnya, banjir yang terjadi saat ini selain diakibatkan curah hujan yang tinggi juga meluapnya debit Sungai Batanghari serta adanya kiriman banjir dari kabupaten di kawasan hulu yang terkena kebanjiran.

“Data Kabupaten Muaro Jambi terkena dampak banjir sejak tanggal 07 – 21 Maret 2017 masih sangat kumulatif. Ada 64 desa yang terendam banjir dengan jumlah kepala keluarga 5.243,” katanya.

Untuk jumlah rumah yang sudah terkena genangan air, lanjut Zakir, terdapat 5.243 rumah dengan jumlah jiwa 19.972. “Sedangkan panjang jalan yang terkena genangan air 72.200 meter.”

Data lainnya, menurut Zakir, jembatan 7 unit, puskesmas 5 unit, pos yandu 11 unit, sekolah termasuk madrasah 38 unit dan 16 tempat ibadah ikut terendam banjir.

Tidak kalah besar dari dampak bencana banjir ini adalah ribuan sawah milik warga terendam banjir. “Ada sekitar 3.190 hektar sawah, 232 hektar tanaman sayur mayur, termasuk tanaman perkebunan karet, kakao dan sawit yang berjumlah 2.952 hektar,” papar Zakir.

Bahkan, sambungnya, ada 32,5 hektar kolam ikan milik warga terendam banjir. “Akibat bencana banjir ini ada satu orang warga meninggal dunia, dan dua orang luka di Kabupaten Muarojambi,” imbuhnya.

Kemudian Zakir menambahkan, dari data Dinas Kesehatan, Kabupaten Muarojambi yang didapatnya, ratusan warga tercatat berobat selama ada posko kesehatan.

“Ada 558 pasien yang berobat. Kebanyakan dari mereka terkena penyakit diare, gatal-gatal, demam dan ISPA. Pascabanjir ini jumlahnya bisa terus bertambah secara signifikan,” ujar Zakir.

Untuk jumlah kerugian akibat bencana banjir di Kabupaten Muarojambi ini, terangnya, masih belum bisa ditaksir sekarang, “pasalnya, semua instansi masih dalam taraf penghitungan hingga bencana banjir berakhir.”

Namun, sebagian tempat sudah mulai surut dan warga sudah mulai nampak beraktifitas seperti semula.

Baca Juga: Arungi Banjir Dandim Beri Bantuan Dari Rumah ke Rumah

Banjir Meluas, Zola Tinjau dan Beri Bantuan Korban Banjir

Sedangkan bantuan untuk korban dampak bencana banjir, bulan hanya datang dari pemerintah setempat, tetapi datang dari Gubernur Jambi Zumi Zola dan Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Jambi Sherin.

“Selain itu ada bantuan dari Deputi Penanganan Darurat BNPB, Ibu Ketua Pengurus Yayasan Kumala Bhayangkari termasuk bantuan dari pihak dunia usaha yang perduli dengan korban banjir,” pungkasnya Zakir.

Meski bencana banjir terlihat hampir selesai, seiring debit air Sungai Batanghari kembali surut, tetapi posko utama di Kantor BPBD Kabupaten tetap aktif.

Begitu juga, posko pelayanan kesehatan dilokasi paskabanjir tetap aktiv, yakni sebanyak 35 titik, dengan fasilitas 6 unit kendaraan ambulance dan 70 orang personil medis yang menyediakan obat-obatan.

“Saat ini petugas personil dari TNI, Polri dan TRC BPBD Kabupaten Muarojambi masih tetap melakukan monitoring dan pemantauan dilokasi paskabanjir untuk mengetahui kondisi warga dan situasi di lapangan,” tukas Zakir.

Penulis: Azhari
Editor: Amr

Advertisement

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here