Tiga Pendaki Tewas Disambar Petir, Bupati PALI Berduka Cita

Suaasana duka di Kediaman Wardia Ibunda Korban Tewas Sambar Petir Sangkut Di Desa Gunung Raja Kecamatan Penukal

PALI, Kabarserasan.com-Duka yang sangat mendalam dirasakan Wardia (47) Warga Desa Gunung Raja,Kecamatan Penukal, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir(PALI).

Wardia merupakan Ibunda Sangkut (16) kelas X SMK N 1 Penukal salah satu korban tewas akibat tersambar petir ketika hendak mendaki Bukit Besar yang berada di Desa Tanjung Beringin, Kecamatan Merapi Selatan, Kabupaten Lahat, Sabtu malam 11 Maret 2017.

Wardia menuturkan bahwa anaknya kemarin pagi, Sabtu 11 Maret berpamitan untuk mengisi libur sekolah pergi ke Lahat bersama enam temannya yang sama-sama satu sekolah.

“Mereka menyewa mobil untuk diantar ke Lahat. Berangkat dari rumah kemarin pagi sekitar pukul 07.00 WIB. Dia berpamitan akan mengisi liburan untuk mendaki gunung telunjuk di Lahat. Tapi sekitar pukul 23.00 WIB tadi malam, kami mendapat kabar bahwa rombongan anak kami terkena musibah,” ungkapnya, Minggu Malam Dikediamannya di Desa Gunung Raja (12/03/2017).

Wardia mengatakan bahwa malam itu juga, saya sudah mengetahui bahwa anaknya telah meninggal dunia akibat tersambar petir.

“Begitu kami mendapat kabar, langsung menuju ke Kabupaten Lahat, kemudian membawa pulang jenazah anak kami,”jelasnya.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, ada tujuh pelajar SMKN 1 Penukal yang ingin mendaki Bukit Besar. Dari tujuh pendaki ini tiga orang tewas, yakni: M.Ramadhan ( 16) pelajar kelas X, Almahesa (16) Warga Desa Tanjung Kurung Pelajar Kelas X dan Sangkut (16) Warga Desa Gunung Raja, Kecamatan Penukal,Kabupaten PALI, Pelajar Kelas X

Sedangkan empat orang yang selamat adalah, Ayu (14) pelajar Kelas X, Reni,Warga Desa Gunung Raja Kecamatan Penukal kabupaten PALI, . Wawan (16) Warga Desa Betung,Kecamatan Abab,Kabupaten PALI, pelajar Kelas X dan Rudi Warga Desa Tanjung Kurung,Kecamatan Abab,Kabupaten PALI, pelajar Kelas X.

Dari keterangan yang berhasil dihimpun kabarserasan.com , peristiwa naas itu terjadi saat ke tujuh pendaki tersebut sudah berkemah di atas bukit besar. Namun hujan deras yang disertai petir membuat tenda yang mereka gunakan tidak berfungsi dengan baik.

Kemudian, Ramadhan, Almahesa dan Sangkut berinisiatif untuk membetulkan tenda. Saat ketiganya berada diluar tenda tersebut, petir menyambar tubuh ketiga pelajar tersebut yang mengakibatkan mereka tewas. Sementara ke empat pendaki yang lain yang berada di dalam tenda selamat.

Sementara itu Bupati PALI Heri Amalindo, ketika mendapat kabar duka, langsung menyambangi ketiga rumah pelajar yang menjadi korban tewas.

“Kami sangat berduka atas musibah yang menyebabkan meninggalnya tiga siswa yang berasal di Kabupaten PALI,” kata Heri di rumah duka korban Sangkut, Minggu (12/03/2017).

Menurut Heri , kejadian ini menjadi contoh dan pelajaran buat semua. agar lebih berhati-hati dalam segala kegiatan yang berhubungan dengan alam.

Heri mengaskan, dia tak ingin kejadian seperti ii terulang lagi. ” Pihak sekolah harus lebih ketat dalam pengawasan . Apalagi kegiatan yang bersangkaitan dengan perkemahan ataupun mendaki bukit itu tentu harus ada pengawasan yang lebih ketat kepada anak muridnya,” pungkasnya.
Penulis: Hermansyah
Editor: Amr

Advertisement

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here