Ingin Siswa SMA/SMK Bukit Asam Tembus ITB, BA Foundation Datangkan Ahli

Ratusan siswa-siswi SMA dan SMK BA antusias mengikuti kegiatan motivasi dan sharing knowledge yang dilakukan oleh ITB, di aula SMA BA Tanjungenim, Senin (6/3).

Tanjung Enim, Kabarserasan.com – Untuk kuliah  di Institut Teknologi Bandung (ITB), bukanlah hal yang mudah. Perguruan tinggi bergengsi ini banyak diminati siswa-siswa diseluruh tanah air.  Tentu persaingan akan berlangsung sengit.

Terkait dengan hal itu, untuk memberikan motivasi kepada  siswa-siswi kelas XII SMA dan SMK Bukit Asam,
Bukit Asam Foundation (BAF) mendatangkan Ketua Lembaga Bimbingan dan Konseling ITB DR Tjiptati.

Selain DR Tjiptati yang merupakan dosen Kimia ITB, BAF juga menghadirkan salah satu mahasiswa ITB yang berprestasi luara biasa yakni Herayati (bukan Herawati sebagaimana ditulis sebelumnya, Red). Mahasiswi ITB jurusan Kimia  berusia 20 tahun ini berhasil meraih IP 4.00 atau sempurna dan mendapat beasiswa S2 yang dapat di tempuh selama satu tahun di Belanda.

Ketua Bukit Asam Foundation Drs M Hatta MBA melalui Wakil Ketua II H Anipar mengatakan, BAF  sengaja mendatangkan kedua narasumber ber tujuan untuk  memberikan motivasi dan sharing knowledge bagi siswa-siswi kelas XII, agar bersemangat untuk dapat lulus menjadi Mahasiswa di ITB.

Menurut Anipar,  selama ini, hampir seluruh Perguruan Tinggi Negeri dan swasta di Indonesia sudah bisa ditembus siswa SMA dan SMK Bukit Asam, hanya tinggal ITB yang belum bisa ditembus.

“Kita penasaran mengapa tidak ada satupun dari alumni kita bisa menembus ITB, Untuk itulah kita menghadirkan Herawati ini agar ia dapat memberikan dan membagi pengalamannya sehingga bisa lulus, bahkan dapat beasiswa karena berprestasi,” kata Anipar, Senin (6/3/2017).

Sementara itu, Dr Tjiptati mengatakan, jika melihat fasilitas dan keinginan siswa/siswi SMA dan SMK Bukit Asam, pihaknya yakin akan ada alumni dari sini yang bisa tembus ITB.

” Asalkan mereka terus belajar dengan baik, dan tepat dalam memilih program yang diinginkan saya kita akan ada yang bisa masuk ITB,” ujarnya.

Dr Tjiptati mengungkapkan,  saat ini, memang ada program Afirmasi dari pemerintah yaitu program kerjasama dengan Pemda-pemda tertentu,  misalnya  di Kalimantan dan Papua. Sehingga putra daerah dari wilayah tersebut bisa belajar di ITB dengan program-program tertentu disesuaikan dengan kebutuhan daerah tersebut. Dimana, untuk tes masuknya dilakukan oleh tim seleksi khsusus, yang akan hanya menerima sekitar 15-20 siswa saja.

” Skema ini sengaja dibuat untuk daerah-daerah yang kemampuan bersaingnya kecil bisa masuk ke ITB melalui jalur umum. Nanti setelah masuk para mahasiswa tersebut akan diberikan tutorial khusus supaya bisa mengejar ketertinggalannya,” jelasnya.

Ketika ditanya apakah di Muara Enim bisa dilakukan kerjasama tersebut, ia mengaku belum bisa. Sebab Sumsel atau Sumatera dianggap daerahnya sudah tidak tertinggal lagi dan sudah mampu bersaing dengan siswa daerah lainnya.

“Tidak ada yang mustahil bagi siswa Bukit Asam yang ingin kuliah di ITB. Peluang itu ada asal mau berusaha, tinggal bagaimana cara pihak sekolah untuk mempersiapkannya dan bagaimana usaha siswa itu sendiri,” tegasnya.

Penulis: Khairul Amri
Editor: Amr

Advertisement

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here