Puluhan Masyarakat Muaro Jambi Hadang Truk Batubara

Truk batubara dihadang warga/ Foto: Azhari Sultan

Muarojambi, Kabarserasan.com—Puluhan warga masyarakat Kecamatan Kasang Pudak, Kabupaten Muarojambi, Jambi, Kamis (26/01/2017) siang nekat menghadang sejumlah mobil truk pengangkut batubara yang melintas di kampung mereka.

Pasalnya, sejak dilewati mobil truk berkapasitas 8 ton, banyak jalan Lintas Timur, Sumatera semakin rusak parah dan berlubang.

Bahkan, mobil-mobil tersebut nekat melintasi jalan desa yang ada Di Kasang Pundak, hingga membuat warga desa beraksi menghadangnya.

Janiarto Ketua Pemuda Kasang Pudak sangat keberatan bila jalan desa tersebut digunakan sebagai jalur lewat mobil mobil truk berkapasitas besar.

“Sudah hampir satu tahun ini, jalan kami terlihat banyak rusak dan belum pernah dibenahi. Bila terus dilewati nanti malah tambah rusak parah,” ujarnya, Jumat (27/01/2017).

Ditambahkan Janiarto, jalan desa ini merupakan wilayah padat penduduk, di mana letak rumah-rumah warga sangat dekat dengan jalan karena memang merupakan perkampungan.

“Ini tentu sangat membahayakan warga. Jalannya kecil, banyak anak bermain dipinggir jalan karena jarak jalan dengan pekarangan rumah tidak jauh. Bila mobil besar lewat kan membahayakan juga,” tegas Janiarto.

270117_Hadang-truk2Saat ini masyarakat hanya memperingati para supir truk yang lewat. “Kita peringatkan baik-baiklah dulu. Mereka rata rata mengerti kok dan bilang tidak tahu,” katanya.

Dia berharap adanya perhatian serius dari pemerintah, baik Pemkab Muarojambi atau pun provinsi dalam mencarikan solusi terbaik.

“Aksi ini sebagai bentuk partisipasi masyarakat Kadang Pudak dalam menjaga jalan. Nanti kalau terjadi jalan rusak parah kami nuntut jalan dibagusin kami justru disalahin, karena tidak ikut menjaga jalan,” terang Janiarto.

Kapolsek Kumpe Ulu AKP Ruhiyat membenarkan adanya aksi damai yang dilakukan masyarakat setempat.

“Aksi berjalan dengan baik dan damai. Alhamdulillah aksi mereka berjalan baik, supir truknya juga mengerti,” paparnya.

Namun untuk sementara pihaknya masih memperbolehkan mobil truk yang berkapasitas 8 ton yang diperingatkan oleh warga untuk melanjutkan perjalanan, karena akan membuat macet jika diminta putar balik.

Ke depanya pihaknya juga akan melakukan mediasi untuk masalah tersebut. “Kita juga berencana akan adakan pertemuan dengan pihak masyarakat, supir supir, Dishub dan juga Dinas PU setempat, untuk menyelesaikan masalah ini,” ujar Ruhiyat. (azi)

Advertisement

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here