Gubernur Zola: Saya Tidak Rela Warga Sakit Tidak Dilayani

Gubernur Jambi, Zumi Zola

Jambi, Kabarserasan.com—Adanya kritik beberapa kalangan terkait tindakannya melakukan inspeksi mendadak atau Sidak di RSUD Raden Mattaher Jambi, akhir pekan lalu, Gubernur Jambi Zumi Zola menanggapinya dengan santai.

Kepada wartawan di Jambi, Selasa (24/01/2017),Zola mengaku sudah memperhitungkan akan adanya reaksi seperti itu, dan sudah siap dengan segala risiko tersebut. Karena menurut Zola, memberikan pelayanan terbaik bagi warga—terutama bagi yang sedang sakit, jauh lebih penting dan harus ia fikirkan sebagai pimpinan daerah ini.

Menurutnya, selama hampir satu tahun, menjadi gubernur, pelayanan RSUD Raden Mattaher masih juga belum membaik. Itu yang melatarbelakangi tindakannya.

Sebelumnya, Zola telah mengimbau dan berkoordinasi dengan Dewan Pengawas RSUD Raden Mattaher untuk memperbaiki layanan. Tapi sejauh itu pula, ia masih saja kerap mendengar laporan masyarakat, bahwa petugas jaga di RSUD Raden Mattaher sering tidak ada di tempat jika sudah lewat dari jam 12 malam.

Ia pun sudah memperingatkan pihak rumah sakit terbesar di Provinsi Jambi itu untuk berbenah. Bahkan, lanjutnya, pernah ada warga yang melapor, istrinya sampai meninggal dunia karena buruknya kualitas pelayanan rumah sakit ini.

“Saya tidak rela masyarakat Jambi yang sakit tidak mendapatkan pelayanan kesehatan dengan baik. Ini urusan nyawa. Saya malu dan kecewa pada pelayanan RSUD Raden Mattaher,” tegas Zola.

Bahkan Zola pun menegaskan dirinya tidak menggunakan kata kasar ataupun mencaci maki petugas ataupun pegawai RSUD. Dirinya masih tetap memakai kata-kata yang pantas.

“Kalau saya tidak lakukan suatu tindakan tegas, saya salah. Saya harus melakukan Sidak ini. Saya tahu tidak semua setuju apa yang saya lakukan. Tapi saya harus melakukan ini,” tegasnya.

Zola bahkan menyatakan siap mengambil risiko dibenci. Sidak tersebut baginya semata-mata adalah untuk masyarakat. Baginya, apa yang dilakukan tersebut sudah menjadi resiko sebagai Gubernur. “Pro dan kontra pasti ada, tergantung pada niat. Saya juga tidak mencari popularitas,” kata Zola.

Sejatinya, ini bukan tindakan pertama dilakukan Zola. Di awal menjadi Gubernur jambi di tahun 2016 lalu, gubernur termuda di Sumatera ini pun pernah melakukan tindakan serupa di rumah sakit yang sama. Zola yang melakukan Sidak ketika itu, mendapati persediaan obat untuk DBD kosong. Padahal, saat itu penyakit DBD sedang mewabah di Provinsi Jambi.

Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Jambi Bustami Yahya mengapresiasi tindakan Gubernur Zumi Zola ini. “Saya sangat setuju dan mendukung apa yang dilakukan oleh Gubernur Jambi dengan melakukan Sidak secara langsung setelah mendapatkan laporan dari masyarakat,” katanya.

Dengan adanya temuan di lapangan soal tenaga medis yang dianggap menyalahi aturan saat menjalankan tugas itu, menurut Bustami, pantas mendapatkan teguran agar hal tersebut tidak lagi mereka ulangi saat menjalankan tugas di rumah sakit plat merah tersebut.

“Teguran yang diberikan merupakan evaluasi bagi mereka, Jika masih juga ya diberhentikan. Itu menjadi salah satu cara untuk meningkatkan pelayanan,” lanjutnya.

Terkait temuan Gubernur Zola di lapangan ini, lanjut Bustami, Komisi IV DPRD Jambi yang membidangi kesehatan, dalam waktu dekat akan melakukan pemeriksaan di RSUD Raden Mataher. (azi)

Advertisement

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here