Ribuan Hektar Tanaman Padi di Muara Enim Terancam Gagal Panen

Ribuan hektare tanaman padi di areal persawahan Lecah Paye Kecamatan Muara Enim terancam puso atau gagal panen

Muara Enim, Kabarserasan.com – Akibat kekeringan yang melanda Muara Enim, ribuan hektare tanaman padi di areal persawahan Lecah Paye Kecamatan Muara Enim terancam puso atau gagal panen.

Tanaman padi yang usianya sudah dua bulan ini seharusnya sedang bunting tanam. Namun karena mengalami kekeringan, rumpun padi menjadi tidak berkembang.

Salah seorang petani di persawahan tersebut, Jamal memastikan, dengan kondisi sekarang ini jelas sawahnya tidak akan menghasilkan.

Menurut Jamal, meskipun dalam satu atau dua hari ini dan kedepan turun hujan, kondisi padinya sudah tidak bagus lagi dan jika sampai berbuah hasilnya juga jauh dari yang diharapkan.

”  Kalaupun dalam waktu dekat turun hujan, maka harus dilakukan penggantian bibit,” kata Jamal, Selasa (17/01/2017).

Lanjut dia, dengan kondisi areal persawahan sudah retak-retak karena kekeringan., sudah tidak bisa diharapkan untuk tanaman padi. Mengingat padi yang ditanam memang varietas padi sawah. Apalagi sawah di area ini mengandalkan air hujan.

” Kondisi seperti sekarang sudah sering terjadi. Bahkan sepanjang tahun 2015 lalu, nyaris setahun sawah disini tidak bisa diolah karena kekeringan,” kata Jamal yang sudah  puluhan tahun pengalaman mengolah sawah dan tanaman padi.

Sementara Nurma (60) petani di areal yang sama mengatakan, areal persawahan tersebut milik petani yang berasal dari 5 desa seperti Lubuk Ampelas, Tanjung Jati, Muara Lawai, Kepur dan Kelurahan Muara Enim.

Dengan kondisi yang terjadi saat ini ratusan petani yang bersawah di area ini tentu merasa sedih. “ Bagaimana kami tidak sedih, tanaman padi seluas ini tidak menghasilkan apa-apa kalau tidak segera turun hujan,”ujarnya.

Disisi lain kerugian para petani cukup banyak.  Karena untuk sampai dengan kondisi tanaman padi seperti sekarang ini, sudah banyak biaya yang dikeluarkan.

“Biaya traktor, bibit, dan  pupuk.  Selain itu biaya makan minum selama kita mengerjakan sawah juga cukup besar. Jadi , kalau bicara kerugian, jelas banyak,” kata Nurma dengan nada sedih.

Penulis: Khairul Amri
Editor: Amr

Advertisement

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here