Gadis di Jambi, Lima Tahun Dipasung dan Pernah Diperkosa

Husniar, gadis terpasung di Merangin, Jambi

Merangin, Kabarserasan.com—Malang sekali nasib yang haus dijalani seorang gadis di Kabupaten Merangin, Jambi, bernama Husniar ini.

Gadis berusia 34 tahun, yang tinggal di Desa Rancan, Kecamatan Lembah Masurai, Kabupaten Merangin ini, sudah lima tahun terakhir hidup dalam pasungan.

Keluarganya sengaja melakukan isolasi dengan kondisi terikat bagi gadis ini, karena gangguan jiwa yang dialaminya, dan jika tidak dilakukan demikian, membuatnya tidak terkendali, bahkan membahayakan dirinya sendiri—dan tentu saja, membuat seluruh anggota keluarganya cemas. Jadi, keluarganya, seperti tak punya pilihan lain, kecuali melakukan tindakan itu.

Husniar, dalam kondisi terikat dengan kayu persegi empat pada kedua belah kakinya, sehingga ia dibuat tak bias melangkah apalagi berjalan jauh. Untuk makan sehari–harinya, keluarga menyediakan makanan baginya, dengan diantar ke tempat Husniar dipasung. Di rumah peninggalan orang tuanya yang telah tiada,, Husniar hidup sendiri.

Begitu juga untuk mandi, Husniar juga dimandikan di ruangan itu tanpa melepaskan pasungan yang mengikatnya, demikian setiap hari, selama lima tahun terakhir. Pihak keluarga mengaku pernah mencoba mengobati Husniar, dengan membawanya ke rumah sakit jiwa, namun beberapa kali diobati, tak kunjung sembuh.

Kepala Desa Rancan Muhwasdi, yang masih terbilang saudara sepupu Husniar menjelaskan, saat sudah dirawat di rumah sakit, sebenarnya pihak keluarga sudah merasa tenang. Tidak lagi khawatir Husniar akan berkeliaran, dan sudah ada yang mengurus. Namun kemudian pihak rumah sakit pula yang menghubungi, minta dijemput kembali, hingga keputusan pemasungan pun diambil.

“Sebenarnya kami tidak mau memasung Husniar, karena keselamatan warga terpaksa harus dipasung. Untuk makan dan minumpun Husniar selalu diantar oleh kakaknya secara bergiliran. Bila untuk mandinya, Husniar hanya dimandikan satu minggu sekali, lantaran sumber airnya jauh,” terang Muhwasdi.

Ada kisah miring di balik pemasungan ini. Selama dipasung, dan jarang dikontrol oleh keluarga, Husniar pernah diperkosa orang tak bertanggungjawab hingga hamil dan melahirkan seorang anak.

“Memang pernah terjadi pemerkosaan terhadap Husniar selama dirinya dipasung hingga Husniar hamil dan melahirkan seorang anak. Namun anaknya tersebut saya tidak tau lagi berada di mana, setahu saya diambil pihak sosial untuk dirawat,” tutur Muhwasdi.

Kapolsek Lembah Masurai Iptu Ismail yang baru mengetahui ada warganya dipasung dan telah berlangsung selama lima tahun, bersama jajarannya langsung menyambangi rumah Husniar. Di sana, Kapolsek mengaku sangat prihatin melihat kondisi gadis ini, apalagi pernah menjadi korban pemerkosaan.

“Kami hanya bisa menghimbau kepada pihak keluarga agar melepas pasungan terhadap Husniar, namun itu kembali pada pihak keluarga sebab kami tidak bisa memaksakan jika pihak keluarga tidak mau melepas pasungan terhadap Husniar,” ungkap Ismail.

Pemerintah Indonesia memang mencanangkan, taka da lagi praktek pemasungan di masyarakat, dalam menangani penderita sakit jiwa. Tapi yang dialami Husniar, adalah potret nyata, bagaimana masyarakat kita, karena keterbatasan ekonomi, seperti tak punya pilihan lain kecuali melakukan pemasungan. Saatnya pemerintah hadir, dan mengambil peran nyata, mengatasi masalah seperti ini. (azi)

Advertisement

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here