8 Pelajar di Talang Ubi Terjaring Razia Satpol PP

Pelajar yang terjaring Razia Satpol PP PALI

PALI, Kabarserasan.com – Penyalahgunaan obat batuk cair yang marak di kalangan pelajar SMP dan SMA di Kabupaten Penukal Abab Lematang (Ilir) membuat para orang tua menjadi resah.

Terkait dengan hal itu, Pemkab PALI, melalui Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) bekerja sama dengan Polsek Talang Ubi beserta anggota Korps Brimob melakukan razia ditempat-tempat yang biasa digunakan para remaja untuk mabuk dengan mencampur miras denga obat batuk cair.

Dalam razia yang dilakukan di halaman Komplek Pertamina Pendopo, Bukit Tudung, Talang Jepit , jalan setapak Bhayangkara dan Gelora November Pendopo itu, petugas gabungan mendapati 8 pelajar sedang berada ditempat itu saat jam sekolah.

Namun dari hasil pemeriksaan, ke delapan pelajar dari dua sekolah tersebut tersebut tidak terbukti mengkonsumsi miras yang dicampur obat batuk (komik).

” Kami sedang istrahat pak sekalian menunggu teman disini ” ujar salah seorang pelajar kepada petugas.

Meskipun demikian, tak urung para pelajar tersebut diberi pengarahan serta membuat surat pernyataan untuk tidak lagi keluyuran saat jam sekolah.

” Setelah kita beri pengarahan dan membuat surat pernyataan tidak akan mengulangi perbuatannya, mereka kita suruh pulang,” kata Kasat Pol-PP Kabupaten PALI  Muhklis Nabil.

Muklis menjelaskan, tujuan razia ini untuk mengeleminir kenakalan remaja, khususnya para pelajar di Bumi Serepat Serasan.

” Razia ini dilakukan adanya laporan masyarakat terkaita banyaknya pelajar yang keluyuran saat jam sekolah serta mabuk-mabukan dengan mencampur miras dan obat batuk komik. Bahkan banyak pelajar yang tertangkap tangan oleh warga sedang mengkonsumsi miras oplosan tersebut,” kata Mukhlis kepada Kabarserasan,com, Jumat ((06/01/2017).

Muhklis menegaskan bahwa, untuk memberantas pelajar yang suka mabuk-mabukan itu, Pihaknya bekerjasama dengan jajaran Polsek Talang Ubi serta Korps Brimob Kabupaten PALI akan rutin melakukan razia ketempat-tempat yang sering digunakan para pelajar untuk nongkrong.

” Jika tertangkap tangan, akan kita lakukan pembinaan. Orang tua dan kepala sekolah pelajar tersebut akan kita panggil,” kata dia.

Penulis: Khairul Amri
Editor: Amr

Advertisement

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here