Jambi, Kabarserasan.com—Kemajuan di Kota Jambi, diwarnai dengan meningkatnya juga kriminalitas di wilayah ini. Salah satu penyebab, banyaknya penduduk luar yang datang dan menetap di kota ini, dengan tanpa pekerjaan yang jelas.
Demikian salah satu butir kesimpulan dalam catatan akhir tahun 2016 yang disampaikan Kapolresta Jambi, Kombespol Bernard Sibarani, jumat (30/12/2016) siang di Jambi.
“Pada urbanisasi ini penduduk luar ingin mengadu nasib dan peruntungannya di Kota Jambi. Namun apa yang diharapkan mereka dari kampung asal ternyata tidak sesuai dan akhirnya untuk memenuhi kebutuhan hidup, mereka melakukan kejahatan.” kata Bernard menjelaskan.
Menurutnya, kesimpulan itu didapat dari hasil wawancara para tersangka tindak pidana yang berhasil ditangkap jajaran Polresta Jambi. Para pelaku kejahatan yang diwawancarai itu, melakukan berbagai tindak kejahatan, dari pencurian dengan kekerasan (curas), pencurian dengan pemberatan (curat) sampai narkoba.
Hukuman penjara, menurut Bernard, nyatanya tidak membuat para pelaku kejahatan itu jera. Karena mereka tidak mudah mendapatkan pekerjaan, untuk menunjang kehidupan mereka.
Karena itu, Bernard berharap, perusahaan yang dating ke daerah ini, harus membuka lapangan kerja seluas-luasnya, dan sebaliknya pemerintah daerah, jangan mempersulit hadirnya investor.
Dari catatan Polresta Jambi selama tahun 2016, kasus tindak pidana yang menonjol yakni curanmor (pencurian kendaraan motor), yakni sebanyak 1.112 kasus. Naik disbanding tahun 2015 yang jumlahnya 936 kasus.
Curat menurun, dari 1.378 kasus di tahun 2015 menjadi 1.123 kasus. Sedangkan kasus narkoba melonjak tajam, dari 194 kasus, menjadi 242 kasus pada periode yang sama.
Untuk meminimalisir kejahatan, ada beberapa cara yang perlu dilakukan. Misalnya system keamanan lingkungan (Siskamling) perlu diaktifkan lagi, yang selama ini sudah berkurang. Kemudian, kesadaran masyarakat untuk mau melaporkan kejahatan yang diketahui, harus juga ditingkatkan. (azi)
