PALI, Kabarserasan.com – Lelang lebak lebung adalah kegiatan yang sudah jadi tradisi dibeberapa daerah di Kabupaten Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI). Kegiatan yang sudah berlangsung puluhan tahun tersebut dimaksudkankan untuk menambah PAD desa.
Pada hari Kamis, (08/12/2016) yang lalu, dua desa yakni Desa Tempirai Selatan dan Desa Persiapan Desa Tempirai Barat, Kecamatan Penukal Utara melaukan tradisi tersebut. Namun, tradisi lebak lebung ini menuai protes dari masyarakat. Pasalnya kegiatan lebak lebung tersebut dinilai tidak transparan dan diduga sarat KKN.
Salah seorang Warga Desa Tempirai yang enggan disebutkan namanya mengatakan, lelang lebak lebung yang diselenggarakan oleh pemerintah Desa Tempirai setiap tahunnya yang bertujuan meningkatkan PAD desa maupun Kabupaten agar dapat dipergunakan untuk kesejahteraan masyarakat.
” Yang terjadi dilapangan sangat berbeda. Warga tak pernah tahu berapa dana hasil lelang lebak lebung tersebut. Apa yang sudah dibangun dari dana tersebut kita juga tidak tahu,” kata warga tersebut kepada Kabarserasan.com, Selasa (13/12/2016).
Dia menduga, dana hasil lelang lebak lebung tersebut hanya untuk kepentingan Oknum pemerintah desa.
“Kami selaku masyarakat desa Tempirai Selatan dan Desa Persiapan Tempirai Barat berharap kepada pemerintah desa agar dapat transparan terhadap hasil dana tersebut. Sebab dari tahun ketahun tidak ada perubahan dan dana tersebut tidak jelas pengalokasiannya,” ujarnya dengan nada kesal.
Sementara itu Kepala Desa Persaiapan Tempirai Barat Saat Dedi Handayani membantah tudingan tersebut. ” Dana hasil lelang lebak lebung pada 8 Desember lalu RP.38.700.000. Namun belum tahu dialokasikan untuk apa. Kita menunggu hasil rapat dulu,” terang Dedi saat dihubungi Kabarserasan.com via ponselnya, Selasa (13/12/201
Sedangkan Kepala Desa Tempirai Selatan Paradi Husin tidak memberi tanggapan terkait tudingan tersebut. Hingga berita ini dilansir, Paradi tidak memberikan jawaban ketika dihubungi melalui Messenger. Saat dihubungi ponselnya ada nada sambung namun tak tetap di angkat.
Penulis: Hermansyah
Editor: Amr
