Banyuasin, Kabarserasan.com—Sejak kabar terjadi musibah jatuhnya pesawat Heli Bell -412 EP di Kabupaten Malinau Kalimantan Utara ramai diberitakan media, rumah orang tua Kapten Pilot Lettu CPN Yohanes Syahputra di Desa Sungai Pinang Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, langsung ramai dikunjungi keluarga, kerabat dan tetangga.
Suasana duka tampak terlihat di ruang tamu yang terus dipadati mereka yang dating untuk menyampaikan ungkapan bela sungkawa, atas musibah yang dialami keluarga ini. Meski demikian, bagaimana kejelasan nasib Yohanes Syahputra, sampai Senin (28/11/2016) belum terkonfirmasi, termasuk oleh pihak Mabes TNI di Jakarta.
Karena itu, sebagaimana diungkapkan Aini Mahlan, ayah korban, mereka masih terus menunggu perkembangan dan informasi yang disampaikan, baik dari Mabes TNI mau pun rekan kerja anak keduanya ini.
“Saya pertama kali mendapat informasi musibah ini dari menantu saya (isteri Yohanes). Saya kaget, dan langsung mencari tahu dari beberapa nomor telepon teman kerja anak saya. Saat salah satunya informasi dari Komandan Skuadron di Way Tuba Lampung. Mereka bilang, memang benar peristiwa itu tapi soal bagaimana anak saya masih belum ada kejelasan” kata Aini kepada media yang datang ke rumah duka.
Menurut Aini, informasi tentang nasib anaknya masih simpang siur. Ada yang memberi informasi anaknya sudah ikut gugur bersama tiga awak heli lainnya, tapi sampai Senin malam, belum ada pengumuman resmi dari pihak TNI.
Namun menurut Aini, mereka sekeluarga sudah pasrah jika akhirnya harus menghadapi kondisi terburuk. Jika itu terjadi, keluarga besar juga sudah menyiapkan segalanya.
Soal pemakaman, pihak keluarga sudah mendapat informasi, telah disiapkan untuk dilakukan secara militer di Taman Makam Pahlawan di Kota Palembang Sumatera Selatan. Tapi selama belum ada kejelasan, mereka terus menunggu kepastiannya. Yohanes memiliki satu isteri dan dua anak yang masih bayi. (Jun)
