Jakarta, Kabarserasan.com—Aksi unjuk rasa 4 November yang dilakukan massa gabungan berbagai ormas dan kelompok masyarakat di depan Istana Merdeka, Jumat (04/11/2016) lalu, menyebabkan banyak korban luka di kalangan aparat keamanan. Menurut data pihak Polda Metro Jaya, ada 79 polisi yang mengalami luka, paling parah ada yang ditusuk bambu.
“Ada 79 polisi yang terluka. Terakhir kita update, sebelas yang diopname di beberapa rumah sakit,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Awi Setiyono kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Minggu (06/11/2016).
Luka yang dialami personel Polri yang mengawal aksi demo itu, jelas Awi, beragam, dari terlka ke lemparan batu di kepala, wajah, tangan dan badan. Dan yang paling parah ada yang terkena tusukan bamboo. Para polisi yang terluka itu, kini menjalani perawatan di RS Polri Kramatjati, RS Pusat Angkatan Darat, dan RS Pelni Jakarta.
Menurut Awi, kondisi massa yang banyak dan brutal menyulitkan proses penyelidikan. Namun, polisi masih mencari tersangka kejadian tersebut, berdasarkan bukti rekaman telepon genggam, CCTV.
“Kan lagi ditelti, dari CCTV, dari cerita, video. Kan massa brutal, jadi tidak bisa kita tangkap-tangkap saja. Sabar saja, nanti penyidik akan tindak lanjuti,” kata Awi.
Karena kondisi ricuh itu pula, polisi akhirnya menembakan gas air mata ke arah demonstran, dan itu sudah menjadi prosedur tetap aparat kepolisian dalam menghadapi aksi unjuk rasa yang brutal dan massif.
“Massa sudah diberikan peringatan secara lisan. Kita sudah gunakan protap, dan tindakan kepolisian, dan ternyata mereka tidak juga mereda. Mereka juga melukai anggota kita, masa kita mau diam saja,” ujar Awi.
Namun sejatinya bukan hanya aparat keamanan yang terluka dalam peristiwa ini. Sejumlah demonstran juga dilaporkan mengalami luka dan dilarikan ke rumah sakit. Hanya sejauh ini, belum dketahui jumlah pastinya dan siapa saja mereka. (Jun)
