Jakarta, Kabarserasan.com—Presiden Joko widodo (Jokowi), mensinyalir ada kelompok tertentu di Indonesia, yang saat ini sedang berusaha memecah persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Ia minta semua komponen bangsa untuk mencermatinya.
Sinyalemen itu disampaikan Presiden Jokowi, dalam sambutan saat membuka World Peace Forum (WPF), di istana Jakarta, Selasa (01/11/2016). WPF merupakan forum beranggotakan para tokoh lintas agama, tokoh politik sampai pelaku usaha, dari 52 negara.
Dalam pertemuan keenam tahun ini, Indonesia menjadi tuan rumahnya. Salah satu tokoh pendiri forum ini, Prof Dien Syamsuddin, mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah.
Di hadapan para tokoh lintas agama yang hadir, Presiden Jokowi mengatakan, Indonesia merupakan negara yang terdiri dari berbagai suku serta agama. Dalam keragaman itu, kata presiden, Indonesia berhasil menemukan formula untuk bersatu sebagai sebuah bangsa, yaitu Pancasila.
Diakui presiden, tak jarang persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia itu menghadapi tantangan. Seperti yang menurutnya, saat ini sedang terjadi.
“Ada kelompok-kelompok yang ingin menggoyang persatuan Indonesia. Dengan aksi teror seperti peristiwa bom Bali tahun 2002 dan juga bom di Thamrin Jakarta di awal 2016. Namun dengan semangat kesatuan dan semangat gotong royong, Indonesia telah berhasil mengatasi aksi-aksi teror tersebut,” kata presiden, sebagaimana dikutip dari situs setkab.go.id
.
Namun, lanjut presiden, dengan semangat kesatuan dan semangat gotong royong yang dimiliki seluruh komponen bangsa, Indonesia berhasil mengatasi aksi-aksi teror tersebut sekaligus menggagalkan upaya perpecahan itu.
Jokowi menilai, aksi-aksi teror yang terjadi di Indonesia selama ini digerakkan oleh kekuatan ekstremisme kekerasan, yang juga banyak terjadi di sejumlah Negara di dunia. Dan presiden yakin, untuk mengatasinya, diperlukan aksi kolektif seluruh anak bangsa untuk melawannya.
Jokowi percaya, pertemuan WPF yang keenam ini akan dapat menghadirkan dialog dan kesepakatan yang produktif bagi kedamaian di dunia, khususnya di negara masing-masing peserta forum ini.
“Saya berharap kegigihan WPF ini dalam mempromosikan perdamaian di dunia dapat menjadi sumber inspirasi bagi banyak orang untuk memperjuangkan perdamaian, untuk melawan intoleransi, melawan provokasi kekerasan untuk bisa mengatakan bahwa kami tidak takut terhadap ancaman dan aksi terror” tambah presiden.
Dien Syamsuddin, yang memimpin delegasi WPF ke istana, usai pembukaan itu mengatakan, rencana unjuk rasa tanggal 4 November hendaknya dilakukan secara damai, dan tidak diwarnai tindakan anarkis.
“Serahkan saja pada proses hokum. Jangan sampai kita sebagai bangsa jadi terpecah belah oleh hal-hal yang di mana menyusup kepentingan lain di dalamnya” kata mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah ini. (Jun)