Muara Enim, Kabarserasan.com – Sebagai bentuk protes atas dikeluarkannya izin dispensasi angkutan batubara melintas di jalan umum, sekitar seratus orang yang tergabung dalam Aliansi Pemuda Muara Enim melakukan aksi menghadang dan menyetop truk baru bara yang masih meintas di jalan umum Kota Muara Enim.
Koordinator AksiAdriansyah mengatakan, SK Gubernur Sumsel Alex Noerdin yang mengizinkan truk batu bara melintas di jalan umum tersebut patut dipertanyakan. “Apapun alasannya kami mempertanyakan mengapa gubernur kembali mener bitkan SK tersebut,” kata Adrian, di Terminal Regional Muara Enim, Jumat (28/10/2016).
Baca Juga:
Angkutan Batubara Makin Jadi Masalah Warga Nekat Menghadang
Angkutan Batubara Penyumbang Tertinggi Kecelakaan di Muara Enim
Menurut Adrian, surat dispensasi yang diterbikan Gubernur Sumsel jelas melanggar Peraturan Daerah (Perda) Provinsi Sumsel Nomor 5 Tahun 2011 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batu Bara.
” Pada Pasal 52 ayat 2 dalam perda tersebut, menyebutkan perusahaan batu bara harus memiliki jalan khusus. Sebelum ter wujudnya jalan khusus batu bara, pengangkutan batu bara pada lintas kabupaten/kota dapat menggunakan jalan umum paling lama dua tahun sejak di berlakukannya perda,” jelasnya.
Namun, Perda tersebut seakan diakali. “Yang terjadi sekarang orang lama baju baru. Pemainnya masih yang dulu hanya saja perusahaannya saja yang berganti,” ungkapnya.
Lanjutnya, aksi itu dilakukan karena warga sudah kesal melihat pengusaha batu bara yang tidak memenuhi aturan yang sudah dibuat pemerintah. Ketidakpatuhan itu telah membawa efek buruk di kehidupan masyarakat. Tingkat kecelakaan menjadi meningkat, debu bertebaran, jalan menjadi rusak dan dampak lainnya.
“Kami tidak mau tahu siapa di belakang pengusaha batu bara itu, yang jelas kami sudah solid untuk menghentikan jalur batu bara melalui Muara Enim,” tandasnya.
Pantauan Kabarserasan.com dilapangan, aksi berjalan dengan tertib dan lancar di bawah pengawalan personel Polres Muara Enim.
Saat aksi berlangsung, truk batu bara dari arah Lahat lebih memilih memutar arah. Sedangkan yang dari arah Tanjung Enim menuju jalur khusus batu bara PT Servo tetap melintas.
Penulis: Khairul Amri
Editor: Amr
