Jambi, Kabarserasan.com—Hingga hari keempat,Jumat (28/10/2016) ini, ke-11 jenazah korban penambangan emas tanpa ijin (Peti) yang tertimbun di Renah Pembarap, Kabupaten Merangin, Jambi masih belum ditemukan petugas.
Faktor ganasnya alam, menjadi penyebab ratusan personel gabungan TNI, Brimob, Basarnas, BPBD dibantu masyarakat mengalami kesulitan mengevakuasi korban.
Menurut Danrem 042/Garuda Putih Kolonel TNI Refrizal kepada sejumlah wartawan di Makorem usai pulang dari lokasi, selain faktor cuaca, medan lokasi yang sulit juga mejadi faktor lain yang membuat misi evakuasi koran menjadi sangat berat.
“Namun upaya petugas tidak putus ada. Sedikitnya ada 12 alat penyedot air sudah dikerahkan untuk menyedot air yang masuk ke lobang jarum dimana para korban tertimbun,” terang Refrizal.
Bupati Merangin Al Haris memperkirakan, butuh waktu sekitar tujuh hari bagi tim evakuasi untuk menyelesaikan misinya. Karena itu ia minta keluarga korban dan warga masysarakat untuk bisa bersabar menunggu kejelasan dari upaya pengangkata jenazah para penambang Pti ini.
“Jika masih belum menemukan korban, pihaknya akan memberikan toleransi dan pendekatan kepada keluarga korban atas musibah yang tidak diharapkan ini,” tuturnya. Karena, pihaknya tidak menginginkan petugas yang menolong akhirnya malah ditolong atau menjadi korban.
“Pasalnya petugas yang memasuki lobang dimana korban berada harus merayap yang dipenuhi air hujan. Jadi tidak bisa dipaksakan,” ujar Danrem. (azi)
