Tulang Bawang, Kabarserasan.com—Polri adalah pihak yang tidak kalah sibuk dibanding KPU dan Bawaslu, dalam persiapan menghadapi Pilkada Serentak tahap kedua yang akan dilaksanakan 15 Februari 2017.
Tentu saja dari segi pengamanan, terkait seringnya terjadi keributan, terutama setelah Pilkada berlangsung, dipicu keidakpuasan hasil perhitungan suara dan keputusan yang dikeluarkan KPU/KPUD, yang berujung lembaga pelaksana Pilkada itu diserang—dirusak, bahkan di beberapa tempat dibakar.
Berdasarkan itulah Polres Tulang Bawang, Lampung, Rabu (26/10/2016) siang menggelar simulasi pelaksanaan Pilkada, dengan perhitungan terjadi penyerangan terhadap KPUD daerah tersebut. Pada Pilkada 2017 mendatang di daerah ini akan ada tiga pasang calon (Paslon) bupati-wakil bupati. .
Siang itu, ratusan warga dari pihak simpatisan Paslon, berkumpul kemudian menyerang kantor KPUD, yang mereka nilai telah berlaku curang yang membuat jagoan mereka kalah.
Massa yang diliputi perasaan emosi, akhirnya harus berhadapan dengan aparat kepolisian yang bertugas mengamankan jalannya Pilkada. Bentrokan tak terhindarkan. Polisi yang sudah bersiaga akhirnya berhasil menghalau massa dan menangkap beberapa orang yang dianggap provokator.
Di KPUD sendiri, Polres menerjunkan beberapa personel juru tembak, yang disiagakan pada suasana sangat kacau.
Demikianlah simulasi Pilkada yang dilakukan Polres Tulang Bawang, mengambil tempat di Lapangan Desa Menggala, yang tidak jauh dari kantor KPUD. Simulasi dilakukan karena Tulang Bawang tercatat sebagai daerah yang saat Pilkada kerap terjadi keributan
Keributan biasanya diawali aksi demo yang dilakukan salah satu simpartisan Paslon,kemudian meluas bahkan sampai memblokir jalan Lintas Timur Sumatera, yang merupakan urat nadi transportasi Lampung-Sumatera Selatan dan daerah lain…
Di Tulang Bawang sendiri pada Pilkada 2017 akan berompetisi tiga Paslon, yakni pasangan Arnubi- soleha, Paslon petahana Hanan Rozak–Heri Wardoyo dan pasangan Winarti-Hendrawansyah (ano)
