“Tuntutan kita minta agar diangkat semua jadi PNS tanpa pengelompokan usia. Karena memang kita sudah mengabdi di pegawai pemerintahan ini selama 10 tahun,” ujar Koordinator Lapangan Nasional FK THL-TBPP, Abdul Mujid Efendi, kepada wartawan yang menemuinya di sela-sela demo.
Menurut Mujid, pemerintah sudah berjanji soal pengangkatan ini, yakni diucapkan Menteri Pertanian Amran Sulaiman saat dialog dengan mereka di Banten tahun 2015 lalu.
“Pada waktu itu kita diundang perwakilan per kabupaten 3 orang. Di situ kita buat perjanjian tapi tanpa hitam di atas putih. Kami diberikan tantangan kalau pada musim anam, November-Maret itu kita berhasil tanam seluas 9 juta hektar se-Indonesia, kita akan diangkat PNS. Itu tahun 2015,” ujar Abdul Majid.
Saat itu, lanjut Mujid, Menteri Amran berjanji akan bertemu lagi dengan para perwakilan di bulan Maret 2016, saat masuk masa panen raya. Tapi janji itu tidak teralisasi sampai kini.
Justru, kata Mujid lagi, pada Maret 2016 itu mereka mendapatkan tantangan lagi dari pihak Kementan, bahwa kalau kita berhasil mengirim hasil panan ke bulog, kalau di Jabar targetnya 2.000 ton, Jatim 5.000 ton. Kita akan diangkat jadi PNS kalau berhasil. Itu ditargetkan musim panen Maret-Juni. Dan kita berhasil capai target itu,” kata Mujid.
FK THL-TBPP pun sempat melakukan lobi ke Kementerian Pertanian dan DPR agar masalah janji ini dapat diselesaikan, tapi tetap tak ada hasil. Mereka belum juga diangkat sebagai PNS. Â Itu sebabnya, kini mereka berdemo di depan istana, menagih janji tersebut. (Jun)Â
Â
Â
Â
