Susno Duadji: Pemimpin Yang Baik Mengutamakan Kepentingan Masyarakat

” Kita ngobrol tanpa mendukung satu calon, tetapi menyampaikan wawasan pimpinan kedepan itu seperti apa. Misalnya pimpinan untuk Kabupaten Muara Enim seperti apa, untuk  Sumsel bagaimana ? itu yang penting,” kata Susno Duadji kepada Kabarserasan.com di Warung Makan Mang Udi di bilangan Jalan Jend Sudirman Muara Enim, Minggu (14/08/2016).

Susno mengoreksi adanya visi misi yang harus dimiliki seorang calon Gubernur atau Bupati. ” Ada yang ingin saya koreksi, kalau mau jadi Gubernur atau bupati tolong bikin visi misi. Menurut saya ini kekeliruan besar,” ujarnya.

Menurut Susno, hal ini malah rakyat menggadaikan masa depannya kepada pemimpin. ” Ini kan artinya mau nya pemimpin. Jangan donk ini negara demokrasi, maunya rakyat yang diutamakan,” tegasnya.

Lanjut dia, kebutuhan tiap daerah itu berbeda. Misalnya Palembang dan Muara Enim. Masyarakat Palembang keinginannya misalnya tidak banjir, tidak macet, listrik tidak sering mati, air cukup dan  kota yang bersih. ” Lah jeme Merinem kan lain lagi, dide mintak jangan macet. Karene Merinem dide macet. Dide kah minta air lancar, Merinem ade due sungai besak,” kata Susno menggunakan bahasa daerah yang kental.

” Yang dibutuhkan Muara Enim misalnya, irigasi, jalan desa yang baik, tempat Kalangan (Tempat berjualan dengan waktu tertentu) yang bagus, Sekolah bagus serta Puskesmas yang baik, lain lagi kan ?,” tambahnya.

Jadi intinya pembangunan itu kita serahkan pada rakyat bukan menyerahkan pada pemimpin. Pemimpin yang bagus adalah pemimpin yang mau menuruti kehendak rakyatnya.

” Membangun proyek jalan layang, apa memang sudah diperlukan ? Padahal menurut saya yang diperlukan adalah pembangunan yang langsung menyentuh kepada masyarakat, misalnya irigasi atau jalan desa, bibit bagus, pupuk banyak itu yang diperlukan masyarakat,” terangnya.

Kemudian membuat regulasi yang mementingakn rakyat, misalnya bagaimana agar harga karet naik. Karena jika harga karet naik masyarakat tentu banyak yang akan sejahtera. ” Kalau harga saat ini, sangat tidak menguntungkan masyarakat, Bahkan sudah ada sebagian masyarakat yang menebang pohon karetnya dan berganti menanam yang lain. Ini harus dicarikan jalan keluarnya,” kata Susno.

Untuk mencalon diri jadi Gubernur Sumsel, Dia sama sekali belum terpikir. Saat ini dia konsen memikirkan sosok calon gubernur yang ideal bagi Sumsel. ” Saya bukan mematuhi perintah partai, bukan perintah si A si B, tapi mematuhi perintah Allah, karena perintah allah tidak bisa dibantah. Acuannya bisa dari survey, tapi survey yang tanpa kampanye, tanpa tim sukses, Jika hasilnya masih bagus, berarti betul rakyat menghendaki. Jika tidak kampanye siapa yang mau milih? saya akan jawab siapa juga yang mau mencalonkan diri,” kata Susno sambil tertawa keras.

Karena kekuasan ditangan rakyat bukan ditangan duit, Jika kekuasaan sudah ditangan duit jelas saya tidak mau ikut. ” Kita tidak boleh mengajari rakyat bermain duit,” pungkasnya.

Penulis: Khairul Amri
Editor: Amr

 

 

 

Advertisement

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here