” Untuk dibangunkan jembatan maka harus ada akses jalan yang tersedia terlebih dahulu. Karena itu kami bergotong royong membangun jalan ini,” kata Wilian Husin tokoh masyarakat Ujan Mas Lama, kemarin.
Menurut Wilain dengan sudah tersedianya akses jalan tersebut, pihaknya menagih janji pimpinan daerah di Muara Enim untuk dibangunkan jembatan. ” Selama ini, untuk menuju akses ke seberang desa hanya mengandalkan jembatan gantung. Sementara masyarakat desa Ujan Mas Lama yang bermukim di seberang jembatan sudah mencapai ratusan kepala keluarga,” ujarnya.
Wilian menuturkan, tanah yang digunakan untuk badan jalan tersebut menurutnya murni adalah hasil hibah masyarakat desa. Bahkan di jalur yang dijadikan jalan tersebut ada 5 rumah warga yang terkena. Hasil kesepakatan, warga pemilik rumah bersedia dipindahkan ke tanah yang memang sudah disedikan oleh desa. Untuk biaya pemindahan menurutnya, berasal dari sumbangan masyarakat.
“Untuk biaya berasal dari sumbangan masyarakat, dimana setiap kilogram penjualan karet di Tempat Penjualan Karet (TPK) langsung disisihkan Rp 50 per kilogram dan untuk Sawit Rp 25 per kilogram,”jelasnya.
Untuk tahap awal pembukaan jalan menurutnya warga dengan cara bergotong royong melakukan land clearing di jalur tersebut dengan cara manual dan alat berat. Adapun alat yang digunakan dipinjam dari salah satu perusahaan yang ada di kawasan tersebut. Namun untuk operasional dan upah operator alat berat,didapat dari warga dengan cara patungan.
“Intinya nanti saat kami menagih janji pemerintah, jangan lagi ada alasan, untuk saat ini biarlah kami lakukan dengan swadaya,”tambahnya.
Penulis: Khairul Amri
Editor: Amr
