Melawan, Pedagang Pecel Lele Ditembak Perampok

Dalam aksinya pelaku sempat menembak Eko karena melakukan perlawanan. Beruntung tembakan perampok itu hanya melukai kulit luar pinggang korban.

Aksi perampokan di warung pecel lele yang berlokasi di jalan SMB II berawal saat 7 orang lelaki masuk kewarung. Seperti pelanggan biasa, mereka memesan makanan. Korban kemudian  menyiapkan makanan yang dipesan.

Usai makan, salah seorang pelaku menghampiri korban sembari pura-pura bertanya berapa jumlah yang harus dibayar. Tiba-tiba pelaku mengeluarkan senjata api dan langsung menodongkan ke arah leher kiri korban.

Pelaku kemudian memaksa korban masuk ke kamarnya. Isteri korban yang saat itu sedang mencuci piring juga dipaksa masuk. Pelaku memaksa korban untuk menyerahkan hartanya. Saat korban dipaksa masuk ke kamar, pelaku lain langsung membuka laci kasir dan menemukan uang Rp 1,5 juta. Mereka juga langsung merampas paksa kalung emas yang dipakai isteri korban. Merasa kurang, pelaku memaksa korban menyerahkan dompetnya,namun korban melawan dengan cara mendorong pelaku yang memegang senpi kearah pintu kamar.

Karena korban melawan, pelaku langsung melepaskan tembakan,kemudian langsung kabur kearah jembatan Enim II. Saat pelaku kabur, korban berteriak minta tolong. Warga yang mendengar suara teriakan korban langsung berdatangan. Korban kemudian langsung melapor ke Mapolres Muaraenim.

Dihadapan polisi yang memeriksanya, korban mengatakan pelaku datang dengan mobil warna putih. Namun korban lupa merek pastinya, hanya saja kemungkinan merek Avanza atai Xenia.

“Mereka orang 7 dan semuanya memesan makanan, mereka datang pakai mobil warna putih,’ujar korban.

Korban menuturkan, saat mengancam dirinya, pelaku yang memegang senpi menggunakan bahasa Indonesia,namun ada juga yang menggunakan logat bahasa di Sumsel. Saat beraksi, diantara para pelaku ada yang bertugas mengawasi situasi.

“Yang memaksa saya dan isteri ada dua orang, yang lain sepertinya mengawasi situasi,”jelas korban.

Asi perampokan ini tergolong nekad, pasalnya lokasi warung pecel itu tak jauh dari Markas Kompi Bantuan (Kiban) 141 AYJP Muara Enim.

Selain menderita kerugian materi, korban juga menderita secara psikis. Saat melapor mereka masih terlihat shock akibat kejadian tersebut

Sementara itu, Kapolres  Muara Enim AKBP Hendra Gunawan melalui Kasat Reskrim AKP Irwanto membenarkan laporan korban. Pihaknya sedang melakukan lidik dan belum bisa mengindikasi para pelaku.

“Sedang kita lidik dan keterangan korban kepada kita mereka (pelaku) menggunakan senpi, tapi belum diketahui apakah organik atau rakitan,”ujarnya.

Penulis: Khairul Amri
Editor: Amr

 

 

 

Advertisement

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here