Ketua Komisi II Irwan, ST mengatakan PDAM Tirta Lematang Cabang Pendopo bisa melakukan koordinasi sehingga tidak menyebabkan warga Kabupaten PALI khususnya kota Pendopo menjadi resah.” Tarif yang mahal, pipa bocor hingga air yang tak mengalir menjadi keluhan warga. Ini PR besar bagi pihak perusahaan untuk memperbaiki kedepannya,” kata Irwan, kepada Kabarserasan.com, Kamis (17/03/2016).
Menurut Irwan, jika ada komunikasi tentu akan lebih mudah mencari solusi. ” Saya harap tarif air bisa segera turun, dan perbaikan pipa yang bocor tersebut bisa segera terlaksana. Tidak lama lagi musim kemarau terjadi maka manfaatkanlah untuk perbaikan pipa yang bocor,” ujarnya.
Jika memang kekurangnya tenaga kerja di batang tubuh PDAM Pendopo, Politisi partai Golkar ini menyarankan agar PDAM Pendopo bisa meminta bantuan Tenaga Kerja Suka Relawan (TKS) di ruang lingkup Pemkab PALI. “TKS di Pemkab PALI kan mencapai angka 6000 lebih. coba koordinasi dengan BKD jika memang kekurangan tenaga kerja,”ujarnya.
Sementara Kepala PDAM Titra Lematang Enim Cabang Pendopo Rusdi mengatakan, selain soal keluhan pelanggan juga dibahas soal alih Asset Kabupaten. ” Terkait pengalihan asset, pihak perusahaan meminta bantuan kepada DPRD Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI),” kata Rusdi.
Dia menuturkan bahwa Dengan diambil Alih Asset PDAM menjadi milik Kabupaten PALI, maka bisa dipastikan tarif PDAM di kabupaten PALI tidak akan mahal lagi. “Untuk sekarang, kita memang tarif air termahal di Indonesia. Hal ini disebabkan kita masih kembali ke Muara Enim. Untuk itulah, kami mohon kepada jajaran legislatif DPRD PALI Khususnya Komisi 2 untuk bisa membantu kami untuk mengambil Alih Asset ini menjadi milik PALI,” jelasnya.
Rusdi mengakui, sampai saat ini belum maksimal dalam menyalurkan air bersih ke seluruh pelanggan di Kabupaten PALI. “Kami atas nama Manajemen PDAM yang bertugas di Pendopo mohon maaf atas pelayanan kami yang belum maksimal. Sebab saat ini kita baru 60 liter/detik penyaluran airnya, karena adanya kebocoran pipa untuk di wilayah Pendopo. Oleh karena itu, terpaksa hanya bisa menyalurkan selama 6 jam ke sekitar 5000 pelanggan,” ujarnya.
Kedepan pihaknya berupaya menyalurkan air menjadi 100 liter per detik. ” Dengan bantuan komisi II kami berharap dapat memenuhi permintaan konsumen sebanyak 100 liter/detik dengan cara penambahan kapasitas serta boster untuk wilayah Kabupaten PALI ini,” tutupnya.
Penulis : Hermansyah
Editor : Khairul Amri