Asal Dana Pembangunan RSUD Pratama Tanah Abang Menuai Masalah

Informasi yang diperoleh Kabarserasan.com pembangunan RSUD bertipe Kelas D tersebut menggunakan APBN Provinsi Sumsel sebesar Rp. 11.250,000, 000. Namun di papan proyek tertulis menggunakan APBD Kabupaten PALI sebesar Rp9,989,442,000. Tanggal kontrak 30 September 2015 dengan waktu pelaksanaan 90 hari kalender dan sebagai pemenang tender atas nama PT Reka Mandiri.

Saat Dikonfirmasi terkait hal ini, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten PALI, dr Eni Zatila M.Kes mengatakan sumber dana pembangunan RS Pratama tersebut memang bukan dari APBD PALI, melainkan bantuan Gubernur Sumsel, melalui APBD Provinsi 2015.

“Dari APBD Provinsi Sumsel dan merupakan bantuan Gubernur. Coba konfirmasi ke Dinas PU Cipta Karya,” kata dr Eni mellaui pesan Blackberry Mesenger (BBM).

Sementara itu Wakil Ketua DPRD PALI, Darmadi Suhaimi SH juga menegaskan bahwa sumber dana pembangunan RS Pratama bukan dari APBD PALI, melainkan dari provinsi.

” Salah besar. Itu bukan dari PALI melainkan dari APBD Provinsi. Pembangunan RSUD tersebut tidak pernah dianggarkan di APBD PALI 2015,” tegasnya.

Hal ini juga dibenarkan oleh anggota Komisi V  (bidang Kesehatan) DPRD Provinsi Sumsel, Rizal Kennedy. Dia menegaskan sumber dana itu memang dari provinsi, tetapi untuk proses tendernya langsung dari APBD wilayah Kabupaten Pali, dengan nominal tender sebesar Rp 11.250,000, 000.

Sementara warga Tanah Abang, Mat menilai, pembangunan RSUD yang dilaksanakan oleh PT Reka Mandiri, pada masa hangatnya politik menjelang pilkada PALI 2015 ini, terkesan telah dipolitisir.

“Setahu saya sumber dananya bukan dari APBD PALI. Namun, kok tertera di papan proyek dananya dari APBD PALI. Ini terkesan untuk membodohi masyarakat, terutama menjelang Pilkada,” ujarnya, Selasa(01/12/2015).

Menurut Mat, dibangunnya RS Pratama yang diklaim APBD PALI akan menimbulkan kesan positif bagi Pemkab PALI dengan pembangunan tersebut dan menguntungkan salah satu paslon kepala daerah.

Berbeda, dengan Mat, seorang warga Tanah Abang lainnya justru mengaku tidak mempermasalahkan sumber dana tersebut. Menurutnya, yang paling penting pembangunan RS Pratama tersebut tetap berlangsung hingga selesai. Ia beralasan bahwa RS tersebut memang sangat diperlukan masyarakat.

“Selame ini kite, jaoh berubat. Biarkelah nak dana ndai mane bae. Nak ndai Ta’on lagi pegila, yang penting pembangunannye gancang sudah,” ujar Din dengan logat Lematang yang kental.

Penulis    : Hermansyah
Editor      : Khairul Amri

Advertisement

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here