Polisi Sita Puluhan Sajam dari Preman Bersaudara

Puluhan sajam itu disita dari tiga orang gembong preman bersaudara yang bercokol di kawasan tersebut. Ketiganya adalah Herwanto alias To (31), Herwani alias Jeri alias Ji (30), serta Ardoni alias Doni,27. Ketiganya kini ditahan di Polres Muara Enim.

Sebelumnya ketiga preman nekat ini sempat melakukan pengancaman terhadap Kabag Ops Polres Muara Enim Kompol Andi Kumara dan Kasubag Humas Iptu Arsyad, Kamis 1/10 lalu.

Dalam penggeledahan yang langsung dipimpin Kabag Ops Polres Muara Enim Kompol Andi Kumara itu selain mengamankan sajam, polis juga menyita beberapa pucuk senapan angin dan beberapa diantaranya sedang dalam tahap perakitan, serta 5 butir bola timah yang diduga akan dijadikan sebagai amunisi Senpira.

Selain itu juga turut disita dua unit mobil masing-masing jenis Karimun dengan Nopol BG 1 EY serta 1 unit Avanza Nopol BG 1309 NL serta empat unit sepeda motor diamankan karena tidak memiliki surat menyurat dan diduga hasil kejahatan.

KompoL Andi Kumara mengatakan, penggeledahan dilakukan dalam upaya melakukan memberantas premanisme. Ketiga tersangka dan keluarganya selama ini dikenal sebagai kelompok preman di kawasan Simpang Belimbing yang sering meresahkan para sopir.

“Saat beraksi, para sopir mengaku mereka sering mengancam dengan senjata tajam, bahkan senjata api. Pasca penangkapan ketiganya, santer dikatakan mereka akan melakukan perlawanan jika polisi kembali datang, bahkan akan melibatkan massa,” terang Andi.

Karena itu, lanjut Andi, pihaknya tidak ingin mengambil resiko. “Dalam operasi yang kita lakukan semua fungsi satuan kita turunkan dan mereka mengambil peran masing-masing, seperti Satlantas dan Satbinmas yang juga langsung turun memberikan sosialisasi kepada masyarakat,” ujarnya.

Sementara itu, Kapolres Muaraenim AKBP Nuryanto mengaku dibanjiri ucapan terima kasih  khususnya dari para sopir dan masyarakat Simpang Belimbing. Karena selama ini menurut Nuryanto, aksi ketiga tersangka dan beberapa keluarganya selama ini memang sudah meresahkan, terutama dikalangan sopir yang melintas dikawasan tersebut.

Mereka ini ternyata memang sudah meresahkan, baik pengguna jalan maupun masyarakat disekitarnya. Bayangkan saja, Kabag Ops dan Kasubag Humas yang melintas dan mengamankan adiknya yang kedapatan sedang melakukan pemalakan, sampai diancam dengan pedang dan celurit, padahal mereka menggunakan seragam dinas lengkap,” ujarnya, Minggu (04/10/2015).

“Saya tidak akan tolerir, karena aksi premanisme memang tidak bisa dibiarkan,” tambahnya.

 Penulis/Editor    : Amri

 

 

 

Advertisement

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here