Hal ini diperparah oleh kepala Dinas BM yang dinilai tidak mau bermitra dengan legislatif, khususnya komisi II sebagai leading sektor perencanaan pembangunan daerah.
Wakil Ketua Komisi II Chairul Mursalin mengaku sangat kecewa kinerja Kepala Dinas BM, yang selalu ingkar dan tidak tepat janji saat diundang untuk rapat koordinasi tentang perencanaan pembangunan daerah.
“Saya sudah beberapa kali mengingatkan agar Kadin PU BM kooperatif. Jangan membolos dan sulit ditemui. Jika ada keluhan tentang pembangunan sebaiknya dicarikan jalan keluarnya. Contohnya jembatan Talang Pipa sekarang ini terbengkalai. Ada Pembangunan jalan yang tidak sesuai dengan rap,” kata Mursalin kepada Kabar Serasan, Minggu (04/10/2015).
Dia menambahkan, dinas PU merupakan jantung pembangunan daerah, setidaknya harus menjadi contoh teladan bagi masyarakat. Apabila kinerja kadin_nya merosot, pembangunan juga akan terkena imbasnya. Dia juga meminta kepada bupati agar bisa menegur bawahan yang sering membolos. Dan tinggkatkan koordinasi dengan legislatif.
“Bupati selalu berjanji akan menindak tegas bawahan, akan tetapi sampai sekarang tidak ada buktinya. Jika bawahan tidak mau menurut aturan, tindak dengan tegas, bila perlu inspektorat sebagai pengawas, menyurati kepada bupati, untuk memecat kepala dinas tersebut. Ini juga sebagai sock therapy, bagi contoh kepala dinas lainnya,” tuturnya.
Penulis   : Hermansyah
Editor   : Amri
Â
Â
Â
