Padahal PT Techwin Benakat Timur, sudah melakukan kegiatan operasional dilahan miliknya. Menurut Abu, Sebelumnya sudah ada pembicaraan dengan pihak perusahaan tentang hak ganti rugi tanah miliknya tersebut.
“Pada tanggal 29 Oktober yang lalu,sudah membuat berita acara, langsung di saksikan oleh kepala desa serta perusahaan. Rinciannya: luas tanah 30 lebar x panjang 100 meter, dengan harga Rp 33 ribu meter x 3.000 meter persegi = Rp 99 juta. Tanam tumbuh sudah berusia 10 tahun lamanya, dengan harga Rp 230 ribu x 150 btg = Rp 34.500 Juta, ” jelas Abu, Rabu (02/09/2015).
Hingga kini, lanjut Abu, pihak perusahaan belum juga memberikan pemberian hak ganti rugi lahan kepadanya. Oleh karena itu dia mengajukan permohonan kepada kecamatan untuk menyelesaikan masalah ini. “Bila perlu, pihak berwajib untuk menindak lanjuti permasalahan ini,” ujarnya kesal.
Sementara itu Bagian Umum PT Techwin Benakat Timur, Haries Taufik Siregar membenarkan perihal ini. Dia beralasan belum adanya ganti rugi lahan milik Abu Mastri disebab belum ada kata sepakat antara kedua belah pihak. “Memang Abu berhak menuntut kepada perusahaan, akan tetapi belum ada kesepakatan di atas kertas, hanya ada negosiasi antara keduanya,” jelasnya.
Dia menambahkan perusahaan dan pemilik lahan sudah ketemu di kantor kecamatan Talang Ubi. Namun perusahaan belum bisa membayar karena belum ada perjanjian.
Penulis : Hermansyah
Editor : Amri
_______________________________________________________________
BERITA LAIN:
Kisruh Soal KK dan KTP, Komisi I DPRD PALI Segera Panggil Kadisdukscapil
Pemkab PALI Tak Tegas, Truk Batubara Masih Melenggang di Jalan Umum
Kesal Diberitakan Negatif, Kadisdukcapil PALI Usir Wartawan
Stop Operasional Pembuatan KK dan KTP, DPRD Akan Panggil Kadisdukcapil
Tak Bayar Pesangon, PT Suryabumi Agrolanggeng Dilaporkan
Imbas KK Palsu Pilkada, Kadis Disdukcapil Stop Operasional Pembuatan KK dan KTP
Kebakaran di Jalan Baru Hanguskan 6 RumahKebakaran di Jalan Baru Hanguskan 6 Rumah
