Namun dia mengakui bahwa kue ekonomi yang kian membesar belum dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat secara adil dan merata. “Kita juga mencatat banyak kemajuan dalam pembangunan demokrasi,” kata Irman dalam pidatonya di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (14/8/2015).
Irman mengatakan, apapun yang telah dicapai bangsa pada hari ini sudah sepantasnya publik mengapresiasi terhadap hasil kinerja pemerintah sebelumnya. Mulai dari Presiden pertama Soekarno sampai Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono.
“Dan kita berharap bahwa kemajuan tersebut akan terus berlanjut di bawah kepemimpinan Presiden ketujuh saat ini. Setiap zaman memiliki tantangan dan permasalahan yang berbeda. Tantangan dan permasalahan tersebut tidaklah berdiri sendiri, tetapi dipengaruhi oleh berbagai faktor baik domestik, regional maupun global,” ujarnya.
Dia tak menampik bahwa saat ini Indonesia sedang mengalami tantangan besar yaitu pertumbuhan ekonomi yang cenderung melambat, penerimaan pajak yang tak mencapai target, lambannya penyerapan ABPN dan APBD yang seluruhnya itu berpotensi meningkatkan pengangguran dan kemiskinan.
“Dalam keadaan demikian, kita dapat merasakan betapa beban hidup rakyat makin berat, yang diakibatkan antara lain oleh kenaikan harga barang kebutuhan pokok, termasuk beras dan daging,” lanjut Irman.
Di sisi lain tambah dia, negara juga menghadapi makin melebarnya kesenjangan pembangunan seperti kesenjangan antar wilayah barat dan timur, kesenjangan antara kota dan desa, antara sektor ekonomi modern dan ekonomi rakyat, serta ketimpangan pendapatan yang mengkhawatirkan sebagaimana ditunjukkan makin besarnya indeks Gini Rasio.
“Jawaban dan solusi atas semua persoalan dan tantangan ini, tidak perlu kita cari jauh-jauh karena sudah diatur dalam konstitusi tentang perekonomian nasional dan kesejahteraan sosial yang harus dilaksanakan secara taat asas,” kata dia.
Penulis : Amri
___________________________________________________________________
BERITA LAIN:
Amankan Pilkada PALI, Polres Muara Enim Terjunkan 535 Personel
Golkar PALI Tepis Isu Mendua pada Pilkada
Potensi Calon Tunggal Meluas, Mendagri Siapkan Pejabat Sementara
Komisi IV DPR: Mafia Mainkan Harga Daging Sapi
Banyak Libur, Serapan Anggaran MPR/DPR/DPD Rendah
Â
Â
Â