Hal ini disampaikan Wakil Ketua Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat, Tantowi Yahya. Menurut Tantowi, hal ini sudah ditunjukkan Perdana Menteri Australia Tony Abbott dan segenap rakyatnya paska eksekusi dua warga negaranya Andrew Chan dan Myuran Sukumaran.
“Reaksi serupa tentu akan ditujukkan pula oleh negara-negara lain yang warganya dieksekusi. Kita sedang memasuki fase berat dalam rangka penegakan kedaulatan hukum dan dalam rangka mendapatkan respek dari negara-negara lain,” kata Tantowi di Jakarta, Rabu (29/4/2015).
Dia mengatakan, seluruh rakyat Indonesia harus mendukung sikap konsisten pemerintah dalam menghadapi reaksi keras dari masyarakat dunia karena melaksanakan eksekusi mati. Sebab menurutnya, Indonesia saat ini tengah memasuki tahapan berat dalam menegakan kedaulatan hukum dan memperoleh penghormatan dari dunia.
“Dalam situasi seperti ini, DPR mendukung sepenuhnya sikap pemerintah. Kita harus tetap konsisten karena hukuman mati adalah bagian dari hukum positif kita. Namun demikian pemerintah harus menyampaikannya dalam bahasa yang menunjukkan keprihatinan dan empati tinggi,” ujarnya.
Politisi Golkar itu meminta pemerintah untuk tidak menanggapi pernyataan provokatif dari penyelenggara negara yang dapat membuat situasi paska eksekusi mati semakin tidak kondusif. Dengan demikian, dia menyerankan eksekusi mati nantinya tidak perlu diekspos secara berlebihan.
“Walau bagaimanapun ini menyangkut nyawa manusia dan kehormatan suatu negara. Ekspos kelamaan hanya akan menimbulkan diskursus publik yang tidak produktif. Kedaulatan hukum kita tegakkan, hubungan bilateral dengan negara-negara sahabat tetap kita jaga dan pelihara,” kata dia. (Nis/Amr)
Berita Lain:
Wapres JK: Presiden Jokowi Belum Setujui Gedung DPR Baru
TNI Dan Tentara Perancis Latihan Bersama di Lebanon
Disetujui Presiden Jokowi, Gedung DPR Baru Segera Dibangun
Tanpa Protes Paripurna DPR Sahkan UU KPK
Hutang Sejarah KAA, Merdekakan Palestina
ini Dia Tahapan Pilkada Serentak
Komjend Pol Budi Gunawan Resmi jadi Wakapolri
Peringati Hari Kartini, KPK Tantang Perempuan untuk Jadi Pimpinan KPK
Â
Â
Â
Â
