10 Tahanan BNN Kabur, 4 Petugas Diperiksa

Dari 10 tahanan itu, lima di antaranya merupakan jaringan Aceh Timur, sedangkan lima lainnya adalah mereka yang baru ditangkap di pemakaman Sandiago Hill, Karawang, Jawa Barat (Jabar).

Untuk lima tahanan sindikat Aceh, yakni Abdulah alias Dulah bin almarhum Zakaria, pria usia 35 tahun, warga Langsa Baro, Kabupaten Aceh Timur, Aceh, dengan ciri rambut tipis dan berbadan tambun.

Kemudian Hamdani Razali alias Ham alias Dani bin Razali, pria usia 36 tahun, warga Kecamatan Darul Aman, Kabupaten Aceh Timur, dengan ciri warna kulit putih.

Selanjutnya, Usman alias Raoh alias Uh bin almarhum Syeh, pria usia 42 tahun, warga Kecamatan Peurelak Barat, Aceh Timur. Adapula, Samsul Bahri alias Kombet bin almarhum Sulaeman, warga Kecamatan Julok, Aceh Timur, dengan ciri kulit gelap. Berikutnya, Hasan Basri bin almarhum Mabeni, pria usia 35 tahun, warga Kecamatan Idi Timur, Aceh Timur, memiliki rambut tipis.

Kelimanya ditangkap atas kepemilikan sabu-sabu seberat 75 kilogram yang ditangkap di Aceh, pada Minggu (15/2). Sementara, lima Lainnya adalah Erik Yustin, warga Kelurahan Katulampa, Kabupaten Bogor, dengan ciri rambut tipis, berkumis dan jenggot.

Selain itu, Harry Radiawan alias Pak De, warga Merpati Raya, Bekasi Barat, dengan ciri rambut tipis, berkumis dan jenggot serta kulit gelap. Kemudian Franky Gozali alias Thomas, warga Kecamatan Maricaya, Makassar, dengan ciri rambut tipis, mata sipit, serta kulit putih. Lalu, Apip Apriansyah, pria berusia 33 tahun, warga Kecataman Cipayung, Kota Depok, dengan ciri kepala plontos. Terakhir, M Husen, pria berusia 42 tahun, warga Karawang Timur, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, dengan ciri kepala plontos dan kulit gelap.

Juru bicara BNN, Komisaris Besar Slamet Pribadi, mengatakan para tahanan itu diduga melompat ke samping halaman gedung Rumah Sakit Pusat Otak Nasional yang berbatasan dengan BNN. Barang bukti berupa beberapa sarung dan gergaji yang diduga digunakan untuk menggergaji besi pun ditemukan di sekitar lokasi. “Ada sekitar empat petugas yang berjaga, saat ini sedang diperiksa inspektorat,” ujarnya.

“Semua tahanan yang kabur itu dijerat hukuman mati atau seumur hidup,” ucap Slamet. Untuk itu, Slamet meminta para tersangka yang kabur segera kembali menyerahkan diri.

“Sebelum kami melakukan tindakan tegas,” tuturnya. Tim BNN juga tengah melakukan pencarian dan menyebar foto-foto para tersangka yang kabur, dari RT, RW, kepolisian, hingga TNI di seluruh Indonesia. (Kur/Amr)


Berita Lain:
Kisruh Golkar: Tommy Soeharto Tantang Yorrys
Tidak Siap Dana, 65 Daerah Terancam Gagal Pilkada
Kwik Kian Gie: Jokowi Langgar Konstitusi
Lagi, Megawati Calon Tunggal
UU Pilkada: Terlibat Money Politic, Balon Kepala Daerah Didiskualifikasi

 

 

 

Advertisement

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here