“Kami meminta Kemeterian Sosial melakukan verifikasi data kemiskinan yang ada. Setelah validasi data dilakukan, Kementerian Sosial diharapkan dapat segera mendistribusikan bantuan melalui program kartu keluarga sejahtera yang sudah diprogramkan,” kata Saleh dalam pesan singkat di Jakarta, Senin (30/3/2015).
Dia melanjutkan, sebagai antisipasi sebagai dampak kenaikan harga BBM, pemerintah bisa menjalankan program keluarga harapan atau PKH. Di mana menurut Saleh, dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP-P) 2015 pihaknya telah meyetujui alokasi anggaran sebesar Rp14 triliun untuk program-program pengentasan kemiskinan di kementerian yang dipimpin Khofifah Indar Parawansa itu.
“Untuk program KKS saja telah disetujui pendistribusiannya untuk 3 bulan. Begitu juga penambahan penerima program keluarga harapan,” ujarnya.
Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu mengatakan, program-program pengaman sosial harus segera dieksekusi oleh pemerintah dengan kenaikan harga BBM yang dilakukan secara tiba-tiba. Diharapkan, program-program itu dapat mengurangi dampak kenaikan BBM bagi masyarakat miskin.
“Setidaknya, mereka bisa menyesuaikan diri untuk masa tiga bulan ke depan,” lanjut dia.
Selain itu, tambah dia, program-program lain seperti kelompok usaha bersama dan rumah tidak layak sebaiknya segera diimplementasikan oleh pemerintah. Program-program tersebut diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat miskin.
“Penciptaan lapangan kerja sangat penting dalam suasana seperti ini. Selain untuk meringankan keluarga sasaran, penciptaan lapangan kerja juga diyakini akan berdampak langsung bagi masyarakat di sekitarnya,” kata Saleh.
Diketahui, Pemerintah melakukan penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) jenis solar dan premium untuk Wilayah Penugasan luar Pulau Jawa, Pulau Madura, dan Pulau Bali (Jamali), naik masing-masing Rp 500 per liter dari harga lama.
Pelaksana Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), IGN Wiratmaja Puja mengatakan, harga solar naik menjadi Rp 6.900 per liter dari Rp 6.400 per liter. Sementara itu, harga bensin Premium RON 88 naik menjadi Rp 7.300 per liter dari harga Rp 6.800 per liter. Wira menuturkan, keputusan tersebut diambil terutama atas dinamika dan perkembangan harga minyak dunia dan akan berlaku pada Sabtu 28 Maret 2015 mulai pukul 00.00 WIB.
Adapun untuk wilayah Jawa, Madura dan Bali, harga BBM jenis premium naik menjadi Rp 7.400 per liter dari harga awal Rp 6.900 per liter. Harga solar di Jamali sama dengan yang ditetapkan di luar Jamali, yaitu Rp 6.900 per liter.
“Pemerintah terus mengikuti secara seksama dinamika mutakhir harga minyak dunia dan perekonomian nasional. Berdasarkan Permen ESDM Nomor 39 tahun 2014, jika dilihat dengan meningkatnya rata-rata harga minyak dunia yang masih berfluktuasi, serta melemahnya nilai tukar rupiah dalam satu bulan terakhir, maka harga jual eceran BBM secara umum perlu dinaikkan,” kata dia di Jakarta, Jumat 27 Maret 2015. (Nis/Amr)
Berita Lain:
Rupiah Melemah, PTBA Untung
Said Didu Komisaris Baru PTBA
PTBA Raih Laba Bersih Rp 2.02 Triliun untuk Tahun Buku 2014
Bukit Asam Siap Bangun Pembangkit Listrik 4400 MW
Â
Â
Â
Â