Di Muara Enim beras jenis rangkong, kenaikannya berkisar Rp.10.000-Rp.20 ribu. Sebelumnya dijual dengan harga Rp185 ribu/karung. Saat ini menjadi Rp 200 ribu hingga Rp210 ribu/karungnya. Begitu juga jenis beras asalan naik menjadi Rp. 9500/kg yang sebelumnya Rp.8000-Rp.8500/kg.
Kabid Perdagangan Dalam dan Luar Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Muara Enim, Ansori, ketika dikonfirmasi mengakui bahwa harga beras mengalami kenaikan. Sementara harga sembako lainnya seperti sayur mayur justru mengalami penurunan sebesar 50 persen.
“Hasil monitor yang kita lakukan harga beras memang mengalami kenaikan. Namun harga sayur mayur dan cabai justru mengalami penurunan,” jelas Ansori, Senin (19/1/2015). Menurut Ansori, pihaknya menghimbau kepada pelaku pasaragar tidak jangan terlalu tinggi mengambil untung dengan menaikan harga beras.
Untuk menekan kenaikan harga beras tersebut, pihaknya akan melakukan Operasi Basar Khusus (OBK) bagi masyarakat ekonomi lemah. OBK itu dilaksanakan berdasatkan surat perintah Gubernur Sumsel nomor 400/3217/IV/2014 tanggal 29 Desember 2014 perihal alokasi untuk khusus beras yang disampaikan kepada setiap bupati dan walikota.
“Surat perintah Gubernur tersebut telah kita tindak lanjuti dengan surat Bupati Muara Enim nomor 511.2/04/kdg-2/2015 tanggal 6 Januari 2015 yang ditujukan kepada Ferum Bulog Lahat,” jelasnya.
Dijelaskannya, esuai data dari Dinas Sosial Muara Enim, jumlah Rumah Tangga Miskin (RTM) di Muara Enim sebanyak 32.241. Berdasarkan data tersebut, jumlah beras yang akan disiapkan untuk OBK sebanyak 483.615 ton. Harga beras yang dijual pada OBK tersebut sebesar Rp 1600/kg sampai ke titik sasaran. “Kita harapkan dengan adanya OBK ini, harga beras di pasaran bisa turun,” jelas Ansori. (Me)
Berita Lain:
Edhi Prabowo: Sektor Pertanian Hadapi Tantangan Berat
Angkat Plt Kapolri, Presiden Jokowi Dinilai Langgar UU Kepolisian
Dana Desa Baru Terealisasi 10 persen
Jelang Pilkada PALI, 5 Kandidat Siap Bertarung
Jumlah Pembuat Paspor Meningkat
Ratusan Peserta Ikuti PALI Extreme Off Road
