Normalisasi Sungai Aur Dipersoalkan Warga

“Alur Sungai ini baru saja selesai dikeruk tetapi kondisinya sudah banyak yang longsor,” jelas Ketua Karang Taurna Muara Enim, Ludi, Minggu (7/12/2014).

Warga juga mempertanyakan lebar sungai yang keruk. Menurut warga, beberapa bagian sungai yang telah selesaik dikeruk, lebarnya cdiduga masih belum memenuhi standar.

“Berdasarkan informasi yang kami dapatkan,  lebar bagian atas sungai tersebut 4 meter dan bagian bawah 2 meter, kemudian tingginya 3 meter.Namun, Kami lihat ada beberapa bagian alur sungai lebarnya diduga tak sampai segitu. Kemudian masih ada alur sungai tersebut belum dilakukan npengerukan,” tutur Ludi.

Selain itu menurut Ludi, beberapa warga yang rumahnya berada di pinggir alur sungai protes. Karena pengerukan terlalu dekat dengan rumah mereka. Sehingga mereka khawatir, lama kemalaan rumahnya akan ikut longsor.

Sementara itu, Lurah Air Lintang, Lilis Murayani, ketika dikonfirmasi mengatakan pekerjaan normalisasi Sungai Aur tersebut telah berkordinasi dengan pihak kelurahan. Bahkan pihaknya juga melakukan sosialisasi kepada  masyarakat  yang tinggal disepanjang alur sungai.

“Proyek normalisasi itu panjangnya 1 km lebih. Dari jumlah itu sepanjang 100 meter dilakukan pemasangan batu kali yakni 50 meter sebelah kiri dan 50 meter di sebelah kanan sungai. Pemasangan batu kali itu dilakukan pada alur sungai yang berlokasi di depan kantor lurah,” jelas Lilis yang berhasil dihubungi melalui ponselnya, Minggu (7/12/214).

Menurutnya, pada saat sosialisasi kepada warga bersama tim CRS PT BA, pihaknya juga telah meminta kepada pengawas proyek agar pengerukan tidak terlalu dekat dengan rumah warga yang tinggal di sepanjang sungai.

Di tempat terpisah, Senior Manager (SM) CSR PT BA, Yasir Nani, ketika dikonfirmasi membenarkan bahwa proyek normalisasi Sungai Aur mengalami longsor dibeberapa bagian.

“Akan kita carikan solusinya. Terbis ini diluar dugaan dan kita tidak tau. Proyek itu dikerjakan sesuai RAP dan gambar yang ada tidak ada yang ditutupi,” jelasnya Yasir, Minggu (7/12/2014).      

Menurutnya, normalisasi Sungai Aur merupakan usulan masyrakat yang disampaikan melalui Musrenbang Kelurahan dan diteruskan pada Kusrenbang Kecamatan dan Kabupaten. (Me) 

Berita Lain:
Kurikulum 2013, Guru Kesulitan Memberi Nilai
Pertamina Serius Kembangkan Energi Terbarukan
Tingkat Hunian Menurun, Karyawan Hotel Griya Serasan Terancam PHK
Penghargaan LAKIP, Muara Enim Raih Nilai B
Terobsesi Gandakan Uang, Faizal Tertipu Rp 20 Juta
Duit Reses Anggota DPR Hampir Rp.1 Triliun
Pertamina Tambah 3 Direksi
Kementerian ESDM akan Evaluasi Semua Izin Tambang
PTBA Gelontorkan Dana Rp 9,2 Miliar untuk Pembangunan Masjid Agung Raya
Dwi Windarti, Wakil Ketua DPRD Muara Enim Perempuan Pertama

 

 

 

 

Advertisement

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here