Bujang Gadis Serasan; Brain, Beauty, Behavior

Langkah menjadi terkenal banyak cara, salah satunya yang banyak dilirik para remaja adalah menjadi model, atau artis. Maklum, dari keterkenalan, uang berlimpah pun bukan sekedar angan.

Gadis mana yang tak ingin seperti Venna Melinda (Puteri  Indonesia  1994), Alya Rohali (PI  1996) atau yang terakhir Elvira Devinamira (PI 2014), yang setelah menjadiPuteri  Indonesia langsung terkenal dan berbagai tawaran berdatangan, dari iklan produk sampai menjadi artis sinetron dan film. 

Dan bagi remaja di kabupaten Muara Enim, tentu yang paling dikenal di dunia model ini adalah Marisa Sartika Maladewi, runner up I Puteri Indonesia 2013 asal Kabupaten Muara Enim.Gadis kelahiran 28 Juni 1993 ini bahkan sebelum berkiprah di pentas nasional, adalah Gadis Serasan— sebutan untuk juara kontes Bujang Gadis Serasan (semacam Puteri  Indonesia di Kabupaten Muara Enim), Tahun 2010, lalu menjadi Juara Puteri  Indonesia Sumatera Selatan di tahun 2012.

Kontes Bujang Gadis Serasan (BGS), memang menjadi jalan bagi para remaja putera dan puteri di Kabupaten Muara Enim untuk menggapai cita-cita sebagai pesohor.  Apalagi sejak Tahun 2010 ajang ini masuk kalender resmi Dinas Olahraga dan Pariwisata Pemkab Muara Enim.

Menurut salah satu pembina BGS Wulan Pratiwi, pemilihan  BGS bukan sekadar adu penampilan atau kecantikan,  namun parameter  lainnya menjadi penilaian, yakni adalah Brain,  Behavior,  Beauty (kecerdasan, berprilaku baik dan berpenampilan menarik). 

“Muara Enim membutuhkan sesosok bujang dan gadis yang mampu menjadi inspirasi. Tak hanya tampan dan cantik secara fisik,  tetapi juga pintar dan berkelakuan baik  yang diharapkan bisa menjadi inspirasi generasi muda lainnya  di  Kabupaten MuaraEnim. Pemilihan BGS memberikan kesempatan yang luas bagi generasi muda mengaktualisasikan diri  dibidang modeling, menggalibakat dan potensi lain untuk mempromosikan pariwisata, ” kata Wulan, saat ditemui Kabar Serasan beberapa waktu lalu.

Saat terjun di kompetisi BGS, para juri akan menilai kemampuan para peserta dalam hal berkomunikasi, berpikir secara rasional, ringkat pengetahuan umumnya serta bagaimana pemahaman dan kepeduliannyanya terhadap lingkungan dan kepariwisataan Kabupaten Muara Enim.

“Kriteria-kriteria itu penting sekaligus menepis image miring di masyarakat bahwa pemenang BGS ini tak lebih sekedar pajangan atau apalah yang kesannya tak serius. Sehingga visi membentuk karakter generasi muda yang kreatif, inovatif, bercitra positif menjadi panutan untuk generasi muda di  Kabupaten Muara Enim bisa terwujud,”papar Wulan.

Ajang BGS sendiri awalnya bernama pemilihan Putra PutriS erasan. Namun atas saran Bupati Muara Enim Ir Muzakir Sai Sohar yang minta nama kegiatan ini kental nuansa derahnya, maka diganti menjadi Bujang dan Gadis Serasan, yang pengertiannya sama dengan putera puteri.

Sampai Tahun 2014 pemilihan BGS telah dilaksanakan sebanyak empat kali. Pesertanya rata-rata berusia 18 – 24 tahun, tidak terbatas dari kalangan siswa  SMU  dan Mahaiswa tapi juga terbuka untuk umum sepanjang memenuhi persyaratan.

Dikatakan Wulan,  panitia menjaring sebanyak-banyaknya peserta  yang  ingin mendaftar, kemudian dilakukan seleksi hingga menjadi  40 finalis yang terdiri dari  20 finalis bujang dan 20  finalis gadis. Penilaian peserta lomba difokuskan pada tes tertulis,  unjuk bakat,  wawancara pengetahuan umum, kepariwisataan nasional dan daerah,  busana dan aksesoris, tatarias wajah dan rambut.

Harapannya lanjut Wulan, melalui ajang ini para finalis dapat memiliki disiplin, dedikasi, dan tanggung jawab  yang  tinggi untuk membantu Pemerintah daerah dalam mendorong pariwisata di Kabupaten Muara Enim. Sehingga akan menghasilkan duta wisata yang mampu mempromosikan wisata Muara Enim.

Ajang yang diadakan setiap tahun sejak 2010 ini, sedikit banyak telah melahirkan putera-puteri daerah ini yang membawa nama baik Kabupaten Muara Enim di tingkat nasional.

Tidak hanya dibidang modeling dan ajang serupa namun juga dibidang akademik. Selainprestasi yang dicapai Marisa Sartika Maladewi, ada juga nama Reksipesi Zekiazhi (Miss Indonesia Bengkulu 2013 dan Wakil II Gadis Sumatera Selatan 2012). Lalu Leo Ferdinan ( Persahabatan & Favorit Bujang Sumsel 2013), Setri Anno (Harapan II Gadis Sumatera Selatan 2012, Runner up Duta Bahasa Inggris Sumatera Selatan tahun 2013 ) dan Ade Satria (Persahabatan Bujang Sumatera Selatan 2012).

“Para pemenang dalam ajang pemilihan BGS ini, akan menjadi duta Muara Enim pada ajang lomba serupa baik  ditingkat provinsi dan nasional. Selain itu Bujang Gadis Serasan Muara Enim juga memiliki tanggung jawab untuk membantu program  pemerintah Kabupaten Muara Enim dibidang pengembangan pariwisata sebagai duta wisata pada kegiatan-kegiatan pameran/expo baik di provinsi maupun nasional,” ujar Wulan mengakhiri pembicaraan. (Tita Zen)

Berita Lain:
Desa Model, Program Terobosan TP PKK Kabupaten Muara Enim
PDAM Lematang Enim Terus Tingkatkan Pelayanan
Perhatian Lebih Pemkab Muara Enim Pada PNPM
Adipura, Bukti Semua Peduli Lingkungan
Terpilih Kembali Pimpin PERBASI, Faizal Janji Kembangkan Basket

 

 

 

 

Advertisement

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here