Perumahan tersebut dibangun oleh PT Bukit Asam (PT B) untuk warga Atas Dapur Tanjung Enim yang terkena relokasi. Puluhan rumah yang terancam amblas tersebut berada di Blok J. Warga mengkhawatirkan jika tidak dibangun tanggul rumah mereka akan amblas karena dibangun di dataran tinggi.
Seperti diutarakan salah seorang warga, Anita, pondasi rumah yang baru dia tempati tiga minggu ini sudah mulai retak. Apalagi sejak diguyur hujan beberapa terakhir, rumahnya terancam ambruk. “Setiap hujan deras kami was-was, takut pas sedang tidur rumah ambruk menimpa kami sekeluarga,” tutur Anita.
Warga meminta PT BA dan pengembang segera membuatkan tanggul penahana agar rumah mereka tidak ambruk. Namun karena pengelola lamban menangani masalah tersebut, warga terpaksa berhutang untuk membuat tanggul sendiri. Rata-rata warga yang tinggal di perumahan ini berpenghasilan rendah.
Bahkan seorang warga lainnya, Guntur, terpaksa memakai drum bekas sebagai penahan tanah agar tidak longsor. (Me)
