Tingkatkan Kinerja Keuangan PTBA Genjot Ekspor

Sekretaris Perusahaan PTBA Joko Pramono mengatakan penurunan laba bersih disebabkan oleh penurunan harga komoditas. “Namun demikian, net profit margin kami sebesar 16,5 persen merupakan tertinggi dibanding industri batu bara lain,” ujar Joko saat dihubungi kabarserasan, Kamis (27/2/2014).

Volume penjualan meningkat sebesar 16 persen menjadi 17,76 juta ton. Sebanyak 54 persennya atau 9,59 ton ditujukan untuk pasar ekspor.
Angka ini meningkat dari realisasi ekspor tahun 2012 sebesar 6,90 ton. “Upaya peningkatan ekspor ini merupakan langkah perseroan untuk mengoptimalkan kinerja keuangan di tengah krisis harga batu bara,” ujarnya.

Selain itu, kata Joko, untuk meminimalkan dampak krisis harga batu bara, PTBA juga menekan penggunaan bahan bakar minyak (BBM)
dan menggunakan pembangkit listrik sendiri. Pemakaian pembangkit listrik ini bertujuan untuk mengurangi kekhawatiran terhadap penaikan tarif listrik oleh pemerintah. Disisi lain, untuk meningkatkan ekspor PTBA sudah membidik Vietnam dan Myanmar.

“Untuk Vietnam kita sudah siap memasok batubara dengan jumlah yang cukup besar. Industri disana (Vietnam) cocok dengan batubara kita. Sementara di Myanmar kita sedang membangun PLTU. Jika kebutuhan batubaranya dari lokal belum bisa memenuhi, PTBA akan pasok,” ujar Joko. (Amr)

Berita Lain:

Ribuan Anak Ikuti Lomba Menggambar HUT PT BA
PT BA Raih Penghargaan Proper Emas
Bukit Asam Jual 8,79 Juta Ton Batu Bara

 

 

 

Advertisement

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here