Heboh, Kalender 2014 dan 1997 Sama Persis

Peneliti Utama Astronomi dan Astrofisika Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Thomas Djamaluddin, sebagaimana dikutip dari detik.com,mengatakan, kesamaan penanggalan berjarak 17 tahun itu kebetulan saja, tidak ada siklus berulang.

Siklus, menurut Thomas memang ada,  tapi dalam rentang waktu 28 tahun dengan pola di 6 tahun dan 11 tahun di dalamnya.

“Yang sudah pasti itu adalah siklus 28 tahun. Itu pasti berulang di tahun mana pun,” kata Thomas, Senin (6/1/2014). Angka 28 tahun itu berasal dari perhitungan tahun kabisat yang muncul setiap 4 tahun lalu dikalikan jumlah hari dalam satu pekan yakni tujuh.

“Jadi susunan hari akan berulang setiap empat tahun, kalau harinya sama 4 x 27 tahun sama dengan 28 tahun. Pola yang sama setiap kalender,” jelasnya. Namun ada tahun-tahun tertentu yang tidak mengikuti siklus 28 tahunan. Sebab ada yang berpendapat tahun tertentu bukan kabisat.

“Seperti tahun 1200 atau 1900 itu tidak mengikuti siklus 28 tahunan,” ujarnya. Nah, selain siklus 28 tahun yang pasti terjadi dan terus berulang, ada tahun-tahun tertentu yang memiliki pola khusus. Seperti tahun 2014 dengan pola 6-11-11-6-11-11-6.

“Kalender 2014 ini ada siklus enam dan 11 tahun. Yang sama polanya dengan 2014 itu mengacu siklus 28 tahun adalah 1986 persis sama, berikutnya 11 tahun kemudian 1997, setelah itu sama dengan 2003, kemudian 2014, berikutnya 2025, setelah itu enam tahun lagi jadi 2031,” paparnya.

Pola ini juga terjadi di tahun-tahun lainnya. Misalnya tahun 2013 yang sama dengan tahun 1991-2002-2013-2019-2030 dan seterusnya.

“Saya bisa lihat di kalender abadi saya, karena polanya sama,” kata Thomas

Menurut anggota International Astronomical Union (IAU) ini, siklus persamaan kalender tidak akan berdampak apa pun secara signifikan pada kehidupan manusia. Hanya saja, masyarakat bisa lebih mudah menentukan hari ‘kejepit’ saat cuti bersama atau libur lainnya.

Untuk kalender Hijriyah, kata Thomas, memiliki siklus yang beririsan sama dengan tahun Masehi. Waktunya rata-rata 33 tahun. Karena itu, kalau tahun ini lebaran di awal Agustus, maka akan berulang lagi 33 tahun kemudian. (Junel)

 

 

 

Advertisement

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here