Perusahaan tersebut belum memiliki izin galian C untuk mengeruk bebatuan pembuatan jalan menuju pembangkit listrik tersebut.
Selain itu, perusahaan juga belum memiliki izin pemanfaatan air bawah tanah dari Dinas Pertambangan dan Energi Muara Enim. Sebelumnya terungkap perusahaan telah mengeruk bebatuan tebing dinding Danau Deduhuk yang mengakibatkan danau itu terancam jebol dan menimbulkan bencana besar banjir bandang.
”Perusahaan itu belum memiliki izin Galian C maupun izin pemanfaatan air bawah tanah dari Dinas Pertambangan, dalam melakukan kegiatan pengerukan bebatuan yang dimanfaatkan untuk pembuatan jalan menuju lokasi pembangunan Pembangkit Listrik Panas Bumi tersebut,” jelas Kepala Dinas Pertambang dan Energi Muara Enim, Ir Yulius Msi, Jumat (27/9/2013).
Pihaknya telah melayangkan surat panggilan kepada manajemen PT SE untuk dimintai penjelasan seputar kegiatan ekspoloitasi yang dilakukan perusahaan tersebut yang menggali bebatuan tebing dinding Danau Deduhuk. Kemudian memintai penjelasan soal izin Galian C dan Izin Pemanfaatan Air Bawah Tanah.
”Ini surat panggilannya sudah kami buat untuk disampaikan kepada pihak perusahaan. Kita berharap pihak perusahaan bersedia memenuhi panggilan ini,” jelas Yulius.
Sebelumnya, Tim Badan Lingkungan Hidup (BLH) Muara Enim, juga telah melakukan pemeriksaan terhadap kegiatan eskploitasi pembangunan Pembangkit Listrik Panas Bumi (Geothermal), di hutan lindung Rantau Dedap, Desa Segamit, Kecamatan Semende Darat Ulu (SDU) oleh PT Supreme Energi (PT SE).
Sementara itu, pihak manajemen PT SE hingga sekarang belum bisa dikonfirmasi. Karena sampai sekarang belum diketahui keberadaan kantor maupun pimpinan perusahaan tersebut. Sedangkan pekerjaan pembangunan pembangkit Listrik Panas Bumi itu dilakukan kontraktornya. (Me)
Berita Terkait:
DPRD Dan Distamben Panggil PT SE
Danau Deduhuk Terancam Jebol
