Jakarta, Kabarserasan.com—PT Bukit Asam (Persero) Tbk mencatatkan kinerja terbaik dengan laba bersih Rp 2,63 triliun selama triwulan ketiga tahun 2017, meningkat 250 persen dari periode sebelumnya Rp 1,05 triliun.
Kenaikan ini, menurut Direktur Utama PT Bukit Asam (Persero) Tbk, Arviyan Arifin, ditopang oleh pertumbuhan tinggi dari volume produksi, angkutan dan penjualan, optimasi harga jual rata-rata batubara, serta efisiensi yang secara terus menerus dilakukan perusahaannya.
“Selama Sembilan bulan terakhir hingga 30 September 2017, perseroan membukukan pendapatan sebesar Rp.13,22 triliun, naik 31,7 persen dibanding periode yang sama tahun 2016 yang sebesar Rp.10,04 triiun,” jelas Arviyan.
Volume penjualan, lanjut Arviyan, selama Januari-September 2017 sebesar 17,24 juta ton—meningkat 13,8 persen dari periode yang sama tahun 2016 yang sebesar 15,14 juta ton. Peningkatan signifikan terjadi pada penjualan domestik. Selain itu, harga jual rata-rata batubara juga meningkat seiring kenaikan Indonesia Coal Index (ICI) dan Harga Batubara Acuan (HBA).
“Meski produksi mengalami kenaikan sebesar 30,3 persen pada periode Januari-September 2017 namun beban pokok penjualan harga mengalami kenaikan sebesar 7,6 persen atau Rp.578,40 miliar dibanding periode yang sama tahun lalu,” tambah Arviyan.
Ke depan, kata Arviyan, perusahaannya merencanakan produksi batubara sebesar 21,92 juta ton dan pembelian sebesar 0,45 juta ton sehingga total produksi dan pembelian sebesar 22,37 juta ton.
Untuk penjualan, perusahaannya menargetkan sepanjang tahun 2017 sebesar 23,17 juta ton, dengan rincian 15 juta ton (58 persen) untuk memenuhi permintaan domestik, dan ekspor sebesar 8,17 juta ton (42 persen).
“Untuk ekspor ini, PTBA akan meningkatkan penjualan batubara jenis low to medium range calorie, guna memenuhi permintaan pasar dari Cina, India dan Kamboja,” ujar Arviyan. (Jun)
