Jakarta, Kabarserasan.com—KPK menetapkan Bupati Kutai Kertanegara ( Kukar), Kalimantan Timur, Rita Widyasari sebagai tersangka kasus korupsi. Demikian diungkapkan Wakil Ketua KPK Laode M. Syarif , di Jakarta, Selasa (26/9/2017).
“Iya, betul. Ibu Rita Widyasari itu ditetapkan sebagai tersangka betul, tapi bukan OTT (operasi tangkap tangan) ya,” ujar Laode kepada wartawan yang menanyakan perihal penetapan tersangka kepada anak mantan Bupati Kukar dua periode, Syaukani (almarhum) tersebut.
Menurut Laode, penetapan tersangka Rita Widyasari tersebut dilakukan melalui pengembangan penyelidikan yang dilakukan KPK. Tindaklanjut dari penetapan status itu, lanjut Laode, penyidik KPK melakukan penggeledahan di ruang kerja sang bupati.
Dengan demikian, Rita mengikuti jejak ayahnya, yang saat menjalani periode keduanya sebagai Bupati Kukar, dipenjara karena terbukti mengkorupsi dana perangsang pungutan sumber daya alam (migas), dana studi kelayakan Bandara Kutai, dana pembangunan Bandara Kutai, dan penyalahgunaan dana pos anggaran kesejahteraan masyarakat. Sepanjang 2001-2005, Syaukani berhasil meraup dana sebesar Rp 93,204 miliar.
Pengadilan Tipikor mengganjarnya dengan vonis dua tahun enam bulan penjara. Pengadilan Tinggi DKI Jakarta menguatkan putusan Pengadilan Tipikor. Saat kasasi di Mahkamah Agung (MA), hukuman diperberat menjadi enam tahun penjara. Namun Syaukani kemudian bebas setelah mendapat grasi dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Dengan demikian, Rita merupakan kepala daerah ketiga yang ditetapkan tersangka oleh KPK selama September 2017, atau kepala daerah ke 17 terjerat kasus korupsi oleh KPK, sepanjang tahun 2016-2017.
Tiga kepala daerah sebelum Rita yang terjaring Operasi Tangkap Tangan (OTT) KPK, yakni Bupati Batubara, Sumut, OK Arya Zulkarnain yang ditangkapKPK 13 September 2017, Wali Kota Batu, Jawa Timur Eddy Rumpoko, yang ditangkap 16 September 2017, dan Wali Kota Cilegon, Banten, Tubagus Iman Ariyadi, ditangkap 22 September 2017 lalu. (Jun)
Baca Berita Terkait: Ini Dia Daftar Daerah tersangkut Korupsi
