Gara-Gara Petasan Remaja Tewas Dikeroyok

Jenazah korban Andrian di rumah sakit/ Foto: wan

Palembang, Kabarserasan.com—Bermaksud menegur orang yang telah melemparkan petasan ke dalam mobil ayahnya, Andrian, seorang remaja di Kota Palembang, Sumatera Selatan, Kamis (01/06/2017) siang dikeroyok dua orang kakak-adik, bahkan kemudian tewas.

Tentu saja, nasib yang dialami remaja warga Kelurahan Tujuh Ulu, Kecamatan Seberang Ulu Satu (SU 1), Palembang ini sangat tragis. Dalam pengeroyokan itu, Andri Agassi, salah seorang pelaku, menikamnya, dan nyawa Andrian tak tertolong saat dilarikan ke rumah sakit.

Menurut Ari, adik korban, kejadiannya bermula saat Andri melempar sebuah petasan ke dalam mobil ayahnya. Korban yang marah kemudian menegur. Tak terima ditegur, Andri kemudian pulang dan kembali bersama kakaknya, Renaldi sambil menghunus pisau.

“Andri yang menikamnya. Karena dia yang membawa pisau waktu “belago” (berkelahi) itu. Setelah kena tikam, Andrian ersungkur bersimbah darah,” kata Ari, adik korban.

Andri dan Renaldi yang sempat kabur saat melihat korban tersungkur, tak berapa lama kemudian berhasil ditangkap polisi, yang dilapori warga soal kejadian ini. Kaka beradik ini ditangkap, saat bersembunyi di sebuah rumah kosong, tak jauh dari lokasi. Senjata tajam yang membunuh korban, masih dipegang Andri.

Kepada polisi tersangka mengaku tidak sengaja telah melemparkan petasan ke dalam mobil orang tua korban, karena itu mereka tak terima saat korban memarahi mereka, untuk kemudian terjadi perkelahian yang berujung kematian korban.

“Alhamdulillah kedua tersangka telah kita amankan tanpa melakukan perlawanan. Kasus ini akan kita proses sesuai aturan hukum. Ami berharap pihak korban menyerahkan sepenuhnya masalah ini kepada kami penegak hokum” kata Kanit Reskrim Polsek SU 1, Iptu Azwan.

Kini kedua tersangka meringkuk dalam thanan, dan menjalani pemeriksaan. Keduanya harus mempertangungjawabkan tindakannya, membunuh orang lain. (wan)

Advertisement

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here