Mesuji, Kabarserasan.com—Buruknya kualitas jalan di Jalan Lintas Timur Sumatera (Jalinsum), di perbatasan Provinsi Lampung dan Sumatera Selatan—tepatnya di wilayah Kabupaten Mesuji, Lampung, makin menumbuhsuburkan praktik pungutan liar (Pungli).
Ironisnya, praktik Pungli itu dilakukan sekelompok preman, yang kian hari kian terang-terangan memeras para sopir truk yang melintasi kawasan tersebut, dan banyaknya personel polisi yang bertugas di kawasan itu, terkesan dibiarkan.
Wilayah perbatasan dua provinsi ini memang lokasi paling rawan dan luput dari pantauan petugas Tim Sapu Bersih (Tim Saber) Pungli, tepatnya di Desa Pematang Panggang, Kecamatan Mesuji, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Provinsi Sumatra Selatan. Hsil pantauan, sedikitnya ada sekitar 20 titik praktik Pungli di tempat ini.
Kabarserasan.com, Minggu (05/02/2017) siang hingga petang sengaja memantau kawasan ini. Terlihat, puluhan orang berdiri, mencegat dan meminta secara paksa uang kepada para sopir truk saat melintas di jalan penuh lubang yang enbuat kendaran harus berjalan lambat.
Para preman itu sebagian menadahkan ember untuk menampung uang Pungli dari para sopir, yang mengaku terpaksa memberikan uang karena alasan demi kelancaran dan keselamatan mereka. Karena jika tidak dituruti, para sopir kerap diganggu, dari merusak kendaraan hingga penganiayaan bagi mereka.
“Bayangkan saja Pak, kalau 20 titikk dengan satu titiknya diminta Rp.10 ribu, apa tudak habis Rp.200 ribu uang kami untuk melewati daerah ini. Kalau diberi Rp.5 ribu mereka melotot,” ujar Nurman Simbolon, salah seorang sopir truk
Praktik Pungli di sepanjang Jalinsum perbatasan Lampung-Sumsel ini sudah lama terjadi, dan cenderung dibiarkan, memanfaatkan buruknya jalan di kawasan itu. Para sopir berharap petugas berwenang bertindak memberantasnya, karena sangat meresahkan para pengendara. Terlebih ada dugaan para preman itu sengaja dibiarkan petugas. (ano)
Baca Berita Terkait:
Jalinsum Rusak Parah Antrean Kendaraan Sampai 5 KM
Lakukan Pungli Oknum Dishub Ditindak
