Walikota Jambi Gelar Doa Lepas Cemas

Walikota Jambi Syarif Fasha Foto: Kabarserasan.com

Jambi, Kabarserasan.com — Ratusan warga Kota Jambi mendatangi Balai Adat Tanah Pilih Pusako Betuah, di kawasan Kotabaru, Kota Jambi.

Bersama Walikota Jambi Syarif Fasha, Kapolresta Jambi, Dandim  0415/Batanghari serta forkopimda Kota Jambi, tokoh agama, masyarakat dan ormas Islam termasuk anak-anak panti asuhan menggelar kenduri adat dan do’a bersama.

Acara bertajuk “Doa Lepas Cemas” atau doa tolak bakal tersebut dilaksanakan sebagai upaya untuk mendoakan agar negeri Jambi tetap aman tidak terpecah belah pasca insiden ornamen natal berlafadz Allah, yang terjadi pada Jum’at 23 Desemberber 2016 lalu.

Walikota Jambi Syarif Fasha yang juga bertanggungjawab sebagai pemangku adat Kota Jambi menyampaikan, kegiatan temu adat dan do’a lepas cemas ini sengaja dilakukannya mengingat Indonesia termasuk Jambi pada akhir tahun lalu sempat diguncang oleh kasus dugaan penistaan agama.

Agar hal tersebut tidak menjadi sumber perpecahan dan tidak terulang kembali dirinya bersama sejumlah tokoh adat, agama, dan tokoh masyarakat menggelar temu adat dan do’a bersama.

“Ini sengaja saya lakukan mengingat akhir tahun lalu kita sempat dihebohkan dengan dugaan penistaan agama, melalui lafadz Allah yang terletak pada ornamen natal di Hotel Novita, untuk itu agar tidak terjadi perpecahan dan terulang kembali, kita lakukan temu adat dan doa tolak balak bersama ini,” ujar Fasha.

Kegiatan tersebut langsung dari biaya pribadi Walikota Jambi Syarif Fasha, hal itu dilakukannya lantaran tanggungjawabnya selaku pemangku adat Kota Jambi.

“Akomodasi kegaiatan acara ini murni pribadi saya sendiri mengingat selaku pemangku adat, sudah sepatutnya saya lakukan itu,” imbuhnya.

Selain itu, Fasha berharap, Kota Jambi selalu aman, kondusif dan terhindar dari mara bahaya dari mana pun.
Ketua Lembaga Adat Melayu Tanah Pilih Pesako Betuah Kota Jambi Azra’i Al-Basyari menyampaikan, dirinya sangat mengapresiasi tindakan Walikota Jambi, yang cepat dan tanggap dalam menentramkan situasi, hingga sampai saat ini Jambi masih dalam keadaan kondusif, aman dan damai.

“Saya berterimakasih dengan Pak Walikota yang telah sudi menggelar acara ini. Saya bersama tokoh adat yang lain sepakat untuk menjaga stablitas Kota Jambi pasca kasus penistaan agama, dan menyerahkan kasus tersebut sepenuhnya kepada pihak kepolisian,” tuturnya.

Menurut Azra’i, dengan kejadian ini banyak pelajaran yang perlu diambil dan tetap menghargai persatuan dan kesatuan di NKRI.

Sementara untuk pembacaan Yaasiin, Al Fatihah, istighfar dan doa dipimpin langsung oleh Abdurrahman Al Bani. (Azi)

Advertisement

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here