Dugaan Pungli, Siswa SMP PGRI Talang Ubi Di Minta Bayar Uang Perpisahan

Hal ini terungkap dari pengakuan sejumlah orang tua siswa kepada Kabarserasan.com. Sejumlah sumber yang meminta namanya tidak ingin disebut kan ini, mengeluhkan iuran yang ditetapkan pihak sekolah itu.

“Iyo ada iuran di sekolah anak kami, katanyo untuk uang perpisahan dengan kelas tigo, di minta  Rp 300 ribu. Ini yang jadi keluhan orang tua siswa sekarang, mau tidak mau terpakso kita ikuti jugo,” kata seorang wali murid berinisial SU  kepada Kabarserasan.com via telepon genggam, Senin (16/05/2016).

Menurutnya SU  jumlah yang diminta pihak sekolah cukup memberatkan, ditambah keputusan iuran tersebut tidak dimusyawarahkan kepada wali murid.

“Tidak ado dirapatkan masalah ini, apalagi jumlah iurannya juga banyak tentu berat bagi kito, dengan kondisi ekonomi yang saat ini kurang memadai yang dialami oleh  keluarga kami sekarang ini,” keluhnya.

Salah seorang wali murid lainnya berinisial  WT  juga mengaku keberatan dengan iuran tersebut.  Menurut WT anaknya bukan di minta untuk uang perpisahan saja, melainkan diminta untuk bayar jam tambahan belajar senilai 300 ribu.

“itukan sangat aneh masak sekolah ada jam tambahan belajar  disuruh bayar padahal sekarang ini kan  seluruh sekolah kan gratis semua. Anak saya kelas 3 dengan  dimintai biaya itu tentu sangat memberatkan bagi kami sebagai orang tua terkesan dipaksakan, tapi bagaimana lah harus kita ikuti, karena keputusannya seperti itu, padahal kan tidak boleh lagi ada pungutan disekolah,” dengan nada kecewa.

Sementara itu salah satu siswa berinisial WG mengungkapkan mereka di mintai oleh guru uang sejumlah 300 ribu bukan untuk uang perpisahan tetapi uang tersebut di gunakan untuk pembangunan lapangan olahraga,

“Tidah hanya itu saja, kami jugo di mintai untuk bayar jam tambahan senilai 300 ribu serta  pada saat tidak masuk sekolah tanpa keterangan dikenai denda biaya Rp 5000 perorang oleh wali kelas,” kata WG.

Ditempat terpisah, Kepala SMP PGRI I Talang Ubi, Emila Roza, tidak mau menerima awak media untuk mengkonfirmasi berita ni. “Bapak tidak ada di kantor,” ujar salah seorang guru.

 

Penulis: Hermansyah

Advertisement

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here