Tolak Kelompok LGBT di PALI

Ketua Fraksi PPPKS DPRD PALI Aca Cholik Darlin mengatakan, berkembangnya isu LGBT harus diwaspadai.

Menurut dia, hal ini bisa jadi bentuk teror secara mental kepada masyarakat. Tujuannya agar masyarakat resah dan takut.

LGBT sendiri, lanjut Aka Cholik sudah ada sejak lama. Namun, dulu kaum LGBT masih tertutup dalam mengungkapkan identitasnya. Kondisi tersebut berbeda dengan fakta saat ini di mana kaum LGBT lebih terbuka mengungkapkan jati dirinya.

“Sejak dulu, kaum LGBT sudah ada. Jika isu ini kemudian mencuat, saya menilai ada kepentingan dari kelompok tertentu. Sebab, tidak hanya  di kalangan anak sekolah, bahkan di kalangan  lain yang juga disebut-sebut memiliki kelompok konsultasi LGBT,”kata Aca Cholik saat di konfirmasi via Ponselnya, Sabtu Malam (27/02/2016).

Dia menegaskan, menolak keras untuk legalitas LGBT apalagi komunitasnya dijadikan ormas resmi. Ini tidak boleh terjadi, karena merusak moral.

” Ini kebiasaan menular dan harus di stop, kalau ada yang laki-laki gemulai atau perempuan seperti laki-laki boleh aja kalau jasadnya, tapi kalau sampai menikah bahkan melakukan sek sesama jenis itu jelas haram dan tidak boleh resmi di bumi nusantara ini, terkhususnya di Kabupaten  PALI,” tegasnya.

Sementara Tokoh Masyarakat PALI, M Taufik mengaku tak habis pikir dengan kelompok LGBT ini. ” Kalau dari segi agama jelas hukumnya, Haram. Dan dari si adat timurpun tidak sesuai. Misalnyo ado lanang kawin sama  lanang, betino samo betino kan dak sesuai. ” Itu tidak masuk akal menurut saya,” kata Taufik.

Taufik menghimbau kepada masyarakat PALI, untuk tidak memberi ruang kepada kelompok kelompok dan kaum kaum LGBT ini.” Jangan pernah ada di PALI, karena dampaknya sangat buruk,” ujarnya.

Dia berharap para tokoh adat, tokoh agama supaya dapat mensosialisasikan kepada masyarakat dampak buruk yang diakibatkan LGBT ini.

” Semua unsur masyarakat harus waspada, Peran guru juga penting. Mereka harus cepat tanggap, jika ada kelompok-kelompok pelajra yang mencurigakan terkait dengan LGBT ini,” tuturnya.

Apa lagi sekarang ini, lanjutnya, banyak anak-anak pelajar membuat kelompok. Kelompok itu bersifat positif atau negatif kita yang harus mengawasi. Jika terindikasi negatif, lebih cepat untuk menanganinya,” ujar Taufik.

 

Penulis: Hermansyah

Editor: Kkairul Amri

 

 

 

Advertisement

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here